Sekelompok anggota parlemen Jepang lintas partai menyerahkan petisi berisi 206 tanda tangan kepada Menteri Luar Negeri Takeshi Iwaya pada Kamis, mendesak pemerintah Jepang untuk mengakui Negara Palestina.
Langkah ini dilakukan menjelang konferensi internasional tingkat tinggi di New York pada 22 September mendatang, yang membahas solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung puluhan tahun.
“Israel tidak berniat menyetujui gencatan senjata, dan kelaparan anak-anak tidak bisa diabaikan,” ujar Tomoko Abe dari Partai Demokrat Konstitusional Jepang, saat ia bersama dua anggota oposisi lain bertemu dengan Menteri Luar Negeri.
Kelompok ini juga mencakup anggota dari partai yang berkuasa, Liberal Democratic Party (LDP).
Beberapa negara, termasuk Prancis dan Inggris, berencana mengakui Palestina, seiring meningkatnya tekanan internasional terhadap Israel terkait perang di Gaza dan krisis kelaparan yang memburuk. Sementara itu, Jepang masih menimbang posisinya.
Menteri Iwaya menanggapi, “Saya menanggapi ini dengan serius karena banyaknya tanda tangan yang terkumpul,” dan menambahkan bahwa kementerian akan menindaklanjuti masalah ini lebih lanjut.
Sebelumnya, Perdana Menteri Shigeru Ishiba, yang mengumumkan pengunduran dirinya pada Minggu lalu, pernah memimpin kelompok lintas partai ini. Sekarang perhatian tertuju pada apakah permintaan terbaru ini akan memengaruhi keputusan pemerintah.
Sc : kyodonews