Perdana Menteri Shigeru Ishiba mempersiapkan paket stimulus ekonomi baru untuk Jepang guna mengatasi kenaikan biaya hidup, terutama energi dan pangan. Setelah koalisinya kalah dalam pemilu, Ishiba berencana mencari dukungan dari partai oposisi, termasuk Demokrat untuk Rakyat (DPP).
Paket stimulus ini mencakup beberapa langkah utama:
1. Subsidi Energi: Subsidi untuk tagihan listrik dan gas akan diperkenalkan kembali dan diperpanjang hingga 2024.
2. Bantuan Tunai untuk Keluarga Miskin: Pemerintah akan memberikan bantuan finansial untuk membantu rumah tangga berpenghasilan rendah.
3. Kenaikan Ambang Pajak: DPP mengusulkan untuk menaikkan batas penghasilan yang dikenakan pajak dari 1,03 juta yen.
4. Dukungan Energi Nuklir: Jepang akan memaksimalkan penggunaan energi nuklir dengan standar keselamatan ketat.
5. Investasi Semikonduktor: Pemerintah mempertimbangkan langkah-langkah untuk mendukung produksi semikonduktor generasi mendatang.
Paket ini bertujuan untuk memberikan bantuan langsung kepada masyarakat sambil mempersiapkan Jepang untuk menghadapi tantangan ekonomi jangka panjang.
Inisiatif-inisiatif pun muncul di tengah tantangan ekonomi global, termasuk kenaikan harga energi dan tekanan inflasi. Dengan melibatkan partai oposisi DPP, pemerintah Ishiba menunjukkan kesiapan untuk membangun konsensus yang lebih luas dan mungkin memperoleh dukungan untuk paket pemulihan yang lebih seimbang dan berkelanjutan.