Pemerintah kota Tokyo dan distrik pusatnya tengah berupaya mengembangkan ekonomi malam guna menarik lebih banyak wisatawan asing dan meningkatkan konsumsi setelah matahari terbenam.
Sebagai langkah utama, pemerintah metropolitan Tokyo mengalokasikan 1,65 miliar yen (Rp 170 miliar) pada Februari 2024 untuk pertunjukan projection mapping di gedung kantor pemerintahan di Shinjuku. Dengan total 520.000 pengunjung pada tahun pertama, pertunjukan ini bahkan diakui Guinness World Records sebagai proyeksi permanen terbesar di dunia pada bangunan.
Pada tahun fiskal 2024, Tokyo juga memperkenalkan program subsidi hingga 30 juta yen untuk berbagai acara malam seperti pasar malam, festival Bon Odori, dan acara yoga, dengan target 12 event utama. Selain itu, 558 juta yen telah disiapkan untuk anggaran tahun fiskal 2025.
Meski ada kritik terkait penggunaan dana pajak, Gubernur Tokyo Yuriko Koike menegaskan bahwa pengembangan ekonomi malam sangat penting untuk meningkatkan kepuasan wisatawan dan konsumsi.
Sejumlah distrik di Tokyo turut berinovasi. Shinagawa Ward, misalnya, meluncurkan Shinagawa Cruise pada 2023, menawarkan wisata perahu menyusuri Sungai Megurogawa dengan iluminasi malam dan Rainbow Bridge.
Minato Ward, yang menaungi Roppongi dan Tokyo Tower, juga memberikan subsidi untuk festival malam di area perkantoran yang biasanya sepi setelah jam kerja.
Meski berada di peringkat ketiga kota terbaik dunia menurut Mori Memorial Foundation, Tokyo justru berada di posisi 30 dalam kepuasan wisata malam pada 2023. Dibandingkan London dan New York, Tokyo masih tertinggal dalam jam operasional transportasi serta subsidi bagi industri malam.
Namun, setelah mendirikan subkomite wisata malam pada 2024, peringkat kepuasan wisata malam Tokyo naik ke posisi kedelapan.
Walaupun ekonomi malam berkembang, beberapa distrik seperti Shinjuku dan Shibuya telah melarang konsumsi alkohol di jalanan, terutama saat Halloween, demi mencegah kerusakan lingkungan dan gangguan ketertiban.
Pejabat Tokyo berharap pengembangan ekonomi malam tidak hanya terpusat di satu area, tetapi tersebar merata agar tidak menimbulkan masalah sosial.
Sc : asahi