Menu

Dark Mode
Mengapa Orang Jepang Sangat Disiplin? Pelajaran Penting untuk Traveler Survei: Orang Tua di Jepang Mulai Andalkan AI untuk Mengasuh Anak dan Mengurangi Stres Trailer Baru Kaiju No. 8 Season 2 Dirilis! Aurora Isi Lagu Pembuka, Tayang 19 Juli di Seluruh Dunia Live-Action Romantic Killer Umumkan Tanggal Tayang dan Pemeran Utama Hitsumabushi: Belut Bakar 3 Cara, Pengalaman Makan Unagi Mewah Khas Nagoya yang Tak Terlupakan Permintaan Listrik Jepang Diprediksi Naik 40% pada 2050 Akibat Ledakan AI dan Data Center

News

Permintaan Listrik Jepang Diprediksi Naik 40% pada 2050 Akibat Ledakan AI dan Data Center

badge-check


					Permintaan Listrik Jepang Diprediksi Naik 40% pada 2050 Akibat Ledakan AI dan Data Center Perbesar

Permintaan listrik di Jepang diperkirakan akan meningkat hingga 40% dibandingkan level tahun 2019 pada tahun 2050, terutama jika penggunaan kecerdasan buatan generatif (generative AI) semakin meluas dan mendorong pembangunan lebih banyak pusat data (data center). Hal ini diungkapkan oleh Organisasi Koordinasi Operator Transmisi Lintas Wilayah (OCCTO), sebuah badan industri yang mengatur pasokan dan permintaan listrik di seluruh Jepang, dalam sebuah laporan pada Rabu (26/6).

OCCTO memperingatkan bahwa kekurangan pasokan listrik bisa terjadi, bahkan jika reaktor nuklir dan pembangkit listrik termal tua dibangun ulang atau diganti.

Dalam laporannya, organisasi yang terdiri dari berbagai perusahaan listrik nasional ini mengajukan beberapa skenario untuk pasokan dan permintaan listrik pada tahun 2040 dan 2050.

Diperkirakan bahwa permintaan listrik akan naik menjadi antara 900 miliar hingga 1,1 triliun kilowatt-jam pada 2040, dan antara 950 miliar hingga 1,25 triliun kilowatt-jam pada 2050. Sebagai perbandingan, permintaan pada tahun 2019 adalah 880 miliar kilowatt-jam.

Meski perusahaan listrik berhasil mengganti pembangkit listrik nuklir dan termal lama dengan versi yang lebih baru, pasokan listrik diperkirakan tetap akan kekurangan hingga 23 juta kilowatt pada 2050.

Namun, jika perusahaan listrik gagal melakukan pembaruan tersebut, kekurangan pasokan bisa membengkak hingga 89 juta kilowatt.

OCCTO menyatakan bahwa mereka akan meninjau ulang skenario-skenario ini setiap tiga hingga lima tahun, dengan harapan dapat membantu perusahaan listrik dalam merencanakan pengembangan sumber daya energi mereka ke depan.

Sc : JT

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Survei: Orang Tua di Jepang Mulai Andalkan AI untuk Mengasuh Anak dan Mengurangi Stres

26 June 2025 - 18:30 WIB

Indonesia Ingin Bangkitkan Kembali Eskpor Kopi ke Jepang

26 June 2025 - 07:34 WIB

Pemerintah Jepang Tambah Pasokan Beras Gratis untuk Food Bank dan Kantin Anak

26 June 2025 - 06:37 WIB

Badan Meteorologi Jepang Tingkatkan Status Waspada Gunung Shinmoe di Kyushu Setelah Letusan Terbaru

25 June 2025 - 17:01 WIB

Jepang Lakukan Uji Coba Rudal Pertama di Wilayahnya

25 June 2025 - 10:10 WIB

Trending on News