Menu

Dark Mode
Layanan Shinkansen di Kyushu Sempat Dihentikan Akibat Topan Lingling Kota di Jepang Rancang Aturan Batasi Penggunaan Smartphone Maksimal 2 Jam Sehari Tips Berteman dengan Orang Jepang Meski Tidak Bisa Bahasa Hadaka Matsuri: Festival ‘Setengah Telanjang’ yang Jadi Tradisi Pembersihan Dosa Kosakata Jepang di Dunia Perpustakaan: Dari ‘Shosetsu’ sampai ‘Zasshi’ Aktris Suara Tomo Sakurai Meninggal Dunia pada Usia 53 Tahun Setelah Berjuang Melawan Kanker Multi-Organ

News

Kyoto Animation Gelar Upacara Peringatan Korban Serangan Pembakaran 2019

badge-check


					Pict by Mainichi Perbesar

Pict by Mainichi

Kyoto Animation Co. mengadakan upacara peringatan pada hari Jumat untuk menghormati 36 korban serangan pembakaran pada tahun 2019, dengan keluarga korban memperbarui kenangan mereka pada hari peringatan tersebut. Acara ini berlangsung beberapa bulan setelah pelaku menyerahkan permohonan untuk membatalkan hukuman mati yang dijatuhkan kepadanya.

“Karya-karya yang ditinggalkan (oleh para korban) masih menyentuh hati banyak orang. Kalian telah meninggalkan jejak yang jelas di dunia, dan kami bangga atas hal itu,” ujar seorang perwakilan keluarga dalam pesan yang dibacakan pada upacara di lokasi bekas Studio No. 1 yang terbakar di Kyoto.

Sekitar 150 orang, termasuk keluarga korban dan Presiden Kyoto Animation Hideaki Hatta, menghadiri acara yang digelar secara tertutup tersebut. Sebanyak 36 bunga matahari—jumlah yang sama dengan korban meninggal—diletakkan di altar di bawah tenda.

Serangan mematikan tersebut memberikan pukulan berat bagi Kyoto Animation, yang sering disebut “KyoAni” dan dikenal secara global karena menghasilkan karya anime populer seperti “K-On!” dan “The Melancholy of Haruhi Suzumiya.”

Dalam pidatonya, Hatta menyatakan bahwa ia merasakan ketiadaan para korban saat rekan-rekan mereka melanjutkan pekerjaan.

Perusahaan, seperti tahun lalu, meminta para penggemar untuk tidak datang ke lokasi studio pada hari peringatan. Namun, mereka mengapresiasi dukungan berkelanjutan dari para penggemar.

Pelaku, Shinji Aoba, 47 tahun, dijatuhi hukuman mati oleh Pengadilan Distrik Kyoto pada Januari 2024 atas serangan pembakaran yang memicu salah satu kasus pembunuhan massal terburuk di Jepang, setelah pengadilan menyatakan bahwa ia secara mental kompeten untuk bertanggung jawab atas perbuatannya. Selain korban tewas, 32 orang lainnya mengalami luka-luka dengan tingkat keparahan bervariasi.

Hukuman mati tersebut menjadi final setelah Aoba menyerahkan dokumen untuk mencabut bandingnya pada Januari tahun ini, meskipun pengacaranya menentang keabsahan pencabutan tersebut.

Pada Juli tahun lalu, Kyoto Animation mendirikan sebuah monumen untuk mengenang para korban di sebuah taman di Uji, sebuah kota di Prefektur Kyoto tempat kantor pusat perusahaan berlokasi. Perusahaan juga berencana membangun monumen di lokasi bekas Studio No. 1.

Sc : mainichi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Layanan Shinkansen di Kyushu Sempat Dihentikan Akibat Topan Lingling

22 August 2025 - 11:10 WIB

Kota di Jepang Rancang Aturan Batasi Penggunaan Smartphone Maksimal 2 Jam Sehari

22 August 2025 - 10:10 WIB

Jumlah Wisatawan Asing ke Jepang Mencapai Rekor 3,4 Juta pada Juli

21 August 2025 - 15:10 WIB

29 Warga Jepang Ditangkap di Kamboja karena Diduga Menjalankan Penipuan Telepon

21 August 2025 - 12:10 WIB

Polisi Buru Pria yang Diduga Tikam Wanita hingga Tewas di Apartemen Kobe

21 August 2025 - 11:10 WIB

Trending on News