Power bank yang terbakar dan menyebabkan gangguan pada jalur sibuk Yamanote Line di Tokyo akhir pekan lalu ternyata merupakan produk yang telah ditarik dari peredaran, menurut sumber investigasi pada Jumat.
Produk tersebut merupakan bagian dari 39.300 unit yang dijual antara Desember 2019 hingga Agustus 2021. Berdasarkan laporan dari pihak penjual kepada Badan Urusan Konsumen, total telah terjadi 16 kasus kebakaran sejak tahun fiskal 2021.
Kebakaran terjadi sekitar pukul 16.10 pada hari Minggu, saat kereta tengah melaju antara Stasiun Shin-Okubo dan Shinjuku. Insiden ini menyebabkan penangguhan sementara layanan pada jalur Yamanote dan beberapa jalur lainnya, memengaruhi sekitar 98.000 penumpang, menurut JR East.
Pemilik power bank, seorang wanita, mengatakan kepada polisi, “Baterainya mulai panas saat saya mengisi daya ponsel, dan sekitar 30 detik kemudian, (ponselnya) terbakar.”
Selain wanita tersebut yang mengalami luka bakar di jarinya, empat orang lainnya juga terluka saat proses evakuasi dari dalam kereta.
Menurut Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang, baterai lithium-ion yang biasa digunakan pada power bank bisa terbakar akibat benturan fisik atau kerusakan yang terjadi secara perlahan.
Kementerian melarang penumpang menyimpan baterai portabel di bagasi tercatat saat terbang. Mulai bulan ini, pihaknya juga mengimbau penumpang untuk menyimpan power bank dalam jangkauan selama penerbangan, menyusul serangkaian insiden kebakaran yang melibatkan baterai portabel di pesawat.
Sc : mainichi