Jumlah penduduk warga negara Jepang pada tahun 2024 menurun sekitar 908.000 orang dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 120.653.227, menandai penurunan selama 16 tahun berturut-turut dan merupakan penurunan terbesar sejak survei ini dimulai pada tahun 1968, menurut data pemerintah yang dirilis pada hari Rabu.
Angka terbaru ini muncul di tengah perjuangan para pembuat kebijakan untuk membalikkan tren penurunan angka kelahiran dan penyusutan populasi di daerah-daerah, sementara kekhawatiran akan meningkatnya jumlah penduduk asing mendorong sebagian pemilih beralih ke partai oposisi yang mengusung slogan seperti “Utamakan Orang Jepang.”
Per 1 Januari 2025, jumlah populasi termasuk warga negara asing adalah 124.330.690, turun sekitar 554.000 jiwa, menurut survei demografi dari Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang.
Sementara jumlah warga negara Jepang menurun, jumlah penduduk asing justru terus meningkat, mencapai rekor 3.677.463 orang sejak pertama kali dimasukkan dalam survei pada 2013. Angka ini naik sebesar 354.089 jiwa, atau sekitar 10,65 persen.
Berdasarkan prefektur, pulau utama paling utara, Hokkaido, mencatat peningkatan tertinggi jumlah penduduk asing, yakni sebesar 19,57 persen.
Sekitar 85,77 persen dari penduduk asing berada dalam usia produktif, dan banyak dari mereka mengisi kekosongan tenaga kerja yang ditinggalkan oleh populasi Jepang yang menua dan menyusut.
Namun, di tengah meningkatnya biaya hidup dan kekhawatiran bahwa sebagian penduduk asing menyalahgunakan sistem, partai-partai yang menjanjikan pembatasan jumlah pendatang, seperti Partai Sanseito, memperoleh lebih banyak dukungan dalam pemilihan Majelis Tinggi Jepang pada Juli lalu.
Di antara warga negara Jepang, jumlah kelahiran pada tahun 2024 tercatat hanya 687.689 — angka terendah dalam sejarah — sementara jumlah kematian mencapai 1,59 juta, tertinggi sepanjang masa.
Prefektur Akita dan Aomori di wilayah timur laut Jepang mengalami penurunan populasi asli terbesar, masing-masing sebesar 1,91 persen dan 1,72 persen, diikuti oleh Prefektur Kochi di Jepang bagian barat dengan penurunan 1,71 persen. Penurunan nasional secara keseluruhan adalah 0,75 persen.
Tokyo adalah satu-satunya wilayah yang mencatat kenaikan populasi warga negara Jepang, yakni sebesar 0,13 persen karena tingginya arus masuk penduduk ke ibu kota. Jika dihitung dengan penduduk asing, hanya Tokyo dan Prefektur Chiba di sekitarnya yang mengalami pertumbuhan populasi.
Berdasarkan usia, orang yang berusia 65 tahun ke atas menyumbang 29,58 persen dari total populasi Jepang, sementara mereka yang berusia 15 hingga 64 tahun menyumbang sekitar 59,04 persen, keduanya mengalami sedikit peningkatan dari tahun sebelumnya.
Sc : KN