Jika kamu suka cemilan Jepang yang sederhana tapi bikin nagih, kamu harus kenalan dengan Age Mochi. Ini adalah mochi yang digoreng hingga kering dan renyah, lalu dibumbui dengan garam atau kecap asin. Meski tampak simpel, Age Mochi menyimpan rasa nostalgia yang kuat bagi banyak orang Jepang.
Apa Itu Age Mochi?
“Age” berarti digoreng, dan “mochi” adalah kue beras khas Jepang. Age Mochi dibuat dari mochi yang dikeringkan terlebih dahulu, lalu digoreng hingga mengembang dan renyah. Setelah itu, biasanya dibumbui ringan agar rasa asli dari beras masih terasa.
Cemilan Rumahan yang Sudah Ada Sejak Dulu
Sebelum cemilan kemasan modern menjamur, Age Mochi adalah salah satu snack rumahan yang dibuat dari sisa mochi tahun baru (osechi). Mochi yang tidak habis biasanya dipotong kecil, dikeringkan selama beberapa hari, lalu digoreng untuk dijadikan cemilan.
Tekstur dan Rasa
Age Mochi punya tekstur renyah di luar tapi tetap terasa sedikit kenyal di dalam, tergantung tingkat pengeringannya. Bumbu yang digunakan biasanya sangat sederhana:
- Garam
- Kecap asin
- Gula (untuk varian manis)
- Atau bahkan bubuk nori dan cabe
Varian Modern
Kini, Age Mochi juga hadir dalam berbagai varian rasa dan kemasan, bahkan dijual di toko oleh-oleh atau supermarket besar. Beberapa versi modern memiliki rasa unik seperti:
- Kari
- Keju
- Wasabi
- Shoyu butter
Age Mochi adalah salah satu contoh bagaimana makanan sederhana bisa bertahan lintas generasi. Rasanya yang ringan namun memuaskan, serta aroma khas mochi goreng, menjadikannya camilan yang dicintai baik oleh anak-anak maupun orang dewasa. Kalau kamu berkesempatan mencicipi, jangan ragu mencoba versi tradisionalnya agar bisa merasakan nostalgia khas Jepang.