Sebuah tim internasional yang terdiri dari astronaut Jepang, Rusia, dan Amerika Serikat resmi meluncur menuju Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada Jumat (1/8) waktu setempat. Mereka terbang menggunakan wahana antariksa SpaceX Crew Dragon dalam misi bernama Crew-11.
Bagi astronaut Jepang Kimiya Yui, ini menjadi penerbangan luar angkasa keduanya setelah satu dekade. Pria berusia 55 tahun asal Prefektur Nagano itu sempat menetap di ISS selama lima bulan pada tahun 2015, di mana ia bertugas melakukan docking terhadap wahana pasokan tanpa awak buatan Jepang.
Misi Crew-11 diperkirakan tiba di ISS pada Sabtu dini hari dan akan berlangsung selama sekitar enam bulan. Salah satu fokus utama misi ini adalah mendukung eksperimen-eksperimen ilmiah yang dapat membuka jalan bagi eksplorasi Bulan di masa depan, termasuk teknologi penting untuk proyek Gateway—stasiun luar angkasa bulan yang merupakan bagian dari program Artemis yang dipimpin oleh NASA.
Dalam pesannya setelah Crew Dragon berhasil memisahkan diri dari roket peluncur, Yui berkata dalam bahasa Jepang:
“Untuk semua orang Jepang di luar sana, saya kembali ke luar angkasa setelah 10 tahun. Saya bertekad menjalankan tugas saya sebaik mungkin, bersinar seperti bintang terang, dan membawa kabar baik tentang Jepang ke seluruh dunia.”
Selain Yui, misi Crew-11 juga membawa dua astronaut NASA, Zena Cardman dan Mike Fincke, serta kosmonaut Rusia dari Roscosmos, Oleg Platonov.
Sementara itu, komandan ISS saat ini, astronaut Jepang Takuya Onishi yang telah menjabat sejak April, dijadwalkan kembali ke Bumi dalam beberapa hari ke depan setelah proses serah terima. Onishi menjadi orang Jepang ketiga yang pernah menjabat sebagai komandan ISS, setelah Koichi Wakata dan Akihiko Hoshide.
Selama di ISS, Yui juga dijadwalkan ikut serta dalam uji teknologi penyerap karbon dioksida, sebuah sistem vital untuk kehidupan di Gateway dan misi jangka panjang di luar angkasa.
Sc : KN