Menu

Dark Mode
Mulai April 2026, Jepang Akan Kenakan Denda untuk Pelanggaran Sepeda Mengapa Banyak Restoran di Jepang Punya Mesin Tiket Makanan? Kosakata Jepang di Dunia Skateboard dan Olahraga Ekstrem Anime Assassination Classroom Dapatkan Film Baru untuk Rayakan 10 Tahun Film Chainsaw Man – The Movie: Reze Arc Rilis Lebih Cepat di AS, Utada Hikaru & Kenshi Yonezu Isi Lagu Tema Netflix Umumkan Tanggal Tayang Serial Live-Action Last Samurai Standing

Culture

Awa Odori: Tarian Rakyat yang Menghidupkan Kota Tokushima

badge-check


					Awa Odori: Tarian Rakyat yang Menghidupkan Kota Tokushima Perbesar

Di Jepang, musim panas identik dengan festival yang meriah. Salah satunya adalah Awa Odori (阿波踊り), tarian rakyat tradisional dari Prefektur Tokushima yang menjadi salah satu festival tari terbesar di Jepang. Setiap bulan Agustus, kota Tokushima berubah menjadi lautan musik, tawa, dan gerakan tari yang penuh energi.

Asal Usul Awa Odori

Awa Odori berakar dari zaman Azuchi-Momoyama (abad ke-16). Menurut cerita populer, tarian ini pertama kali muncul saat perayaan pembukaan Kastil Tokushima. Penduduk yang bergembira menari sambil menyanyi dengan gaya bebas, dan sejak itu tradisi ini diwariskan turun-temurun hingga kini.

Nama “Awa” berasal dari nama lama Tokushima, yaitu Provinsi Awa, sementara “Odori” berarti tarian.

Gerakan Tarian yang Khas

Awa Odori terkenal dengan gerakannya yang ceria dan kadang disebut “tarian orang mabuk” karena langkahnya lincah dan ekspresif. Penari biasanya:

Mereka menari mengikuti irama musik tradisional yang disebut narimono, dimainkan dengan shamisen, taiko, shinobue (seruling), dan kane (gong kecil).

Lagu yang Ikonik

Salah satu hal yang membuat Awa Odori begitu unik adalah nyanyiannya yang khas. Lirik paling terkenal berbunyi:

“Odoru aho ni, miru aho. Onaji aho nara, odoranya son son!”
(Penari itu bodoh, penonton juga bodoh. Kalau sama-sama bodoh, lebih baik menari!)

Syair ini mencerminkan semangat festival: hidup harus dinikmati dengan menari, bukan hanya menonton.

Festival yang Menghidupkan Kota

Selama festival Awa Odori yang digelar pada 12–15 Agustus, lebih dari 1 juta orang datang ke Tokushima untuk ikut serta. Jalanan dipenuhi kelompok penari (disebut ren) yang menampilkan tarian berjam-jam. Tak hanya penari profesional, pengunjung pun bisa ikut dalam sesi “niwaka odori”, di mana siapa saja boleh menari bersama.

Lebih dari Sekadar Hiburan

Bagi masyarakat Tokushima, Awa Odori bukan sekadar pesta tari. Festival ini menjadi:

  • Identitas budaya lokal yang diwariskan lebih dari 400 tahun.

  • Ritual sosial untuk merayakan kebersamaan di musim panas.

  • Daya tarik pariwisata yang mendunia, memperkenalkan Jepang lewat seni tari.


Awa Odori adalah simbol sukacita orang Jepang: menari, tertawa, dan melupakan sejenak kesibukan hidup. Seperti syair terkenalnya, mungkin hidup memang lebih indah jika kita ikut menari, bukan hanya menonton.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Mengapa Banyak Restoran di Jepang Punya Mesin Tiket Makanan?

12 September 2025 - 17:30 WIB

Kenapa Anak SD di Jepang Pergi Sekolah Sendiri Tanpa Diantar Orang Tua?

11 September 2025 - 18:30 WIB

Mengapa Orang Jepang Hanya Mandi Sekali Sehari? Simak Alasannya!

10 September 2025 - 13:57 WIB

Senbazuru: Seribu Bangau Kertas untuk Harapan yang Tulus

9 September 2025 - 07:54 WIB

Goshuin: Cap Stempel Kuil yang Jadi Catatan Spiritual & Seni Kaligrafi

3 September 2025 - 18:30 WIB

Trending on Culture