Menu

Dark Mode
Bahasa Jepang di Dunia Medis: Kosakata Rumah Sakit dan Apotek yang Perlu Diketahui Beli SIM Card di Indonesia atau Sewa Wi-Fi di Jepang? Bandingkan Dulu! Gambar dan Video Seksual Buatan AI Menargetkan Anak dan Perempuan Kian Merebak di Jepang Mantan Putri Mako Melahirkan Anak Pertama di New York, Cucu Pertama Pangeran Mahkota Fumihito Jepang Catatkan Rekor Kunjungan Wisatawan Asing, Warga Lokal Justru Makin Jarang Bepergian China Akan Lanjutkan Impor Makanan Laut Jepang Setelah Sempat Dilarang Karena Air Limbah Fukushima

News

Di Tengah Krisis Tenaga Kerja, Pengangguran Jepang Turun Jadi 2,5%

badge-check


					Di Tengah Krisis Tenaga Kerja, Pengangguran Jepang Turun Jadi 2,5% Perbesar

Tingkat pengangguran rata-rata di Jepang pada tahun fiskal 2024 turun 0,1 poin persentase dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 2,5%, menandai perbaikan pertama dalam dua tahun terakhir. Penurunan ini terjadi di tengah kekurangan tenaga kerja, menurut data yang dirilis Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang pada Jumat (25/4).

Selama periode April 2024 hingga Maret 2025, jumlah pengangguran menurun sebanyak 30.000 orang menjadi 1,75 juta. Sementara itu, jumlah orang yang bekerja meningkat 370.000 menjadi 67,93 juta—angka tertinggi sejak pencatatan data sejenis dimulai pada 1953.

Di antara para pengangguran, jumlah orang yang diberhentikan oleh perusahaan turun 20.000 menjadi 220.000, sedangkan jumlah orang yang keluar secara sukarela tetap stabil di angka 750.000.

Seorang pejabat kementerian menjelaskan bahwa meskipun ada pemutusan kerja, para pencari kerja masih mampu mendapatkan pekerjaan baru karena pasar tenaga kerja tetap kekurangan tenaga.

Namun, secara bulanan, tingkat pengangguran pada Maret 2025 naik sedikit menjadi 2,5% dari 2,4% di bulan sebelumnya.

Data terpisah dari Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan menunjukkan bahwa rasio ketersediaan pekerjaan rata-rata tahun fiskal 2024 turun 0,04 poin menjadi 1,25—penurunan dua tahun berturut-turut. Artinya, terdapat 125 lowongan kerja untuk setiap 100 pencari kerja.

Meski data ini menurun, ekonom dari Daiwa Institute of Research, Kisuke Yoshii, menegaskan bahwa pasar kerja Jepang tetap ketat. “Kekurangan tenaga kerja belum berubah dan kemungkinan besar akan terus berlanjut,” ujarnya.

Pada Maret, rasio ketersediaan pekerjaan meningkat 0,02 poin menjadi 1,26.

Secara sektoral, lowongan pekerjaan baru naik 8,2% di sektor informasi dan komunikasi, serta 3,3% di sektor akomodasi dan layanan makanan. Namun, sektor perdagangan grosir dan eceran turun 7,7%, serta jasa gaya hidup dan hiburan turun 6,9%.

Sc : KN

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Gambar dan Video Seksual Buatan AI Menargetkan Anak dan Perempuan Kian Merebak di Jepang

31 May 2025 - 15:10 WIB

Mantan Putri Mako Melahirkan Anak Pertama di New York, Cucu Pertama Pangeran Mahkota Fumihito

31 May 2025 - 13:10 WIB

Jepang Catatkan Rekor Kunjungan Wisatawan Asing, Warga Lokal Justru Makin Jarang Bepergian

31 May 2025 - 12:10 WIB

China Akan Lanjutkan Impor Makanan Laut Jepang Setelah Sempat Dilarang Karena Air Limbah Fukushima

31 May 2025 - 11:10 WIB

Jepang Targetkan Ekspor Beras Besar-Besaran di Tengah Penurunan Konsumsi Domestik

31 May 2025 - 10:10 WIB

Trending on News