Lebih dari 10.000 orang di Jepang dilarikan ke rumah sakit akibat penyakit terkait suhu panas selama sepekan di bulan Juli, menandai jumlah mingguan tertinggi sejauh ini pada tahun ini. Data resmi yang dirilis pada Selasa menunjukkan suhu di lebih dari 300 titik pengamatan mencapai lebih dari 35°C.
Selama tujuh hari sejak 21 Juli, sebanyak 10.804 orang dirawat di rumah sakit akibat heatstroke, kelelahan panas, dan gangguan lainnya. Sebanyak 16 orang dilaporkan meninggal dunia di 14 prefektur di seluruh negeri, menurut Badan Manajemen Kebakaran dan Bencana Jepang.
Dari jumlah tersebut, 260 orang harus dirawat lebih dari tiga minggu, dan 3.624 orang menjalani perawatan jangka pendek. Sekitar 55,6 persen dari pasien yang dirawat berusia 65 tahun ke atas.
Pada Selasa sore pukul 15.00 waktu setempat, suhu di 318 dari 914 titik pengamatan di seluruh negeri tercatat melebihi 35°C — angka tertinggi sejak data pembanding tersedia pada 2010. Rekor suhu baru tercatat di 37 lokasi, termasuk di Gujo, Prefektur Gifu, Jepang tengah, yang mencapai 39,8°C.
Karena gelombang panas parah diperkirakan akan terus berlangsung setelah hari Rabu, pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk tetap terhidrasi dan menggunakan pendingin ruangan secara tepat.
Sc : KN