Menu

Dark Mode
🌿 Sakaki: Pohon Suci dalam Ritual Shinto yang Tak Boleh Sembarangan Dipotong Bahasa Jepang Saat Nonton Film Bareng Teman Dragon Ball: Sparking! Zero Siap Rilis di Nintendo Switch dan Switch 2 pada 14 November Survey Kementerian, Lonjakan Harga Beras di Jepang Bukan Karena Masalah Distribusi Persona 3 Reload Rilis untuk Nintendo Switch 2 pada 23 Oktober, Termasuk DLC “The Answer” 25 Tahun Uang Kertas ¥2.000: Langka di Jepang, Istimewa di Okinawa

News

Jepang Cabut Peringatan Tsunami Pasca Gempa 8,8 M di Lepas Pantai Rusia

badge-check


					Jepang Cabut Peringatan Tsunami Pasca Gempa 8,8 M di Lepas Pantai Rusia Perbesar

Pemerintah Jepang pada Kamis (31 Juli) mencabut semua peringatan dan imbauan tsunami yang masih tersisa setelah gempa berkekuatan 8,8 SR mengguncang lepas pantai Semenanjung Kamchatka, Rusia pada Rabu pagi.

Gempa besar yang terjadi pada pukul 08.24 waktu Jepang tersebut sempat memicu peringatan tsunami untuk wilayah pesisir Jepang mulai dari Hokkaido di utara hingga Prefektur Wakayama di barat, berdampak pada sekitar 2 juta orang yang diminta mengungsi.

Peringatan itu diturunkan menjadi imbauan pada Rabu malam, dan akhirnya seluruh imbauan dicabut pada Kamis pagi setelah Badan Meteorologi Jepang menilai risiko gelombang besar susulan telah mereda. Meski begitu, pihak berwenang tetap memperingatkan kemungkinan perubahan permukaan laut hingga Jumat, serta mengingatkan warga untuk tetap waspada.

Wilayah yang dicabut imbauannya meliputi pesisir Pasifik dari Prefektur Kanagawa hingga Okinawa, serta Hokkaido, Ibaraki, Chiba, Kepulauan Izu, dan Tanegashima-Yakushima di Kagoshima.

Gelombang tsunami tertinggi tercatat di Pelabuhan Kuji, Prefektur Iwate pada Rabu siang, dengan ketinggian 1,3 meter, sementara gelombang 70 cm tercatat di Pelabuhan Tokachi (Hokkaido) dan Oarai (Ibaraki) pada Kamis.

Akibat evakuasi mendadak, seorang wanita berusia 50-an di Prefektur Mie meninggal saat mencoba mengungsi, dan 10 orang lainnya terluka. Selain itu, 11 pengungsi dilarikan ke rumah sakit karena mengalami masalah kesehatan akibat cuaca panas ekstrem.

Beberapa layanan kereta seperti JR Hokkaido masih terganggu, dan sejumlah warga terpaksa bermalam di pusat evakuasi, termasuk Kayoko Nakajima (76) di Kota Kushiro, Hokkaido.

“Lantainya keras dan dingin, saya tidak bisa tidur nyenyak karena suara bising,” ujar Nakajima, mengenang malam penuh kecemasan itu.

Pihak berwenang menegaskan bahwa gempa sebesar ini bisa terjadi lagi, dan masyarakat harus tetap siap siaga di masa mendatang.

Sc : KN

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Survey Kementerian, Lonjakan Harga Beras di Jepang Bukan Karena Masalah Distribusi

1 August 2025 - 14:10 WIB

25 Tahun Uang Kertas ¥2.000: Langka di Jepang, Istimewa di Okinawa

1 August 2025 - 12:10 WIB

Innalillahi, Pemagang Asal Indonesia Meninggal Dunia Terlibat Kecelakaan Kerja Tewas di Pabrik Besi di Kagawa

1 August 2025 - 07:46 WIB

Bos PT Nissen Chemite, WNA Asal Jepang Tewas dalam Kecelakaan di Tol Karawang

1 August 2025 - 07:16 WIB

Liverpool Comeback Menang 3-1 atas Yokohama F Marinos di Laga Persahabatan di Jepang

31 July 2025 - 17:30 WIB

Trending on News