Seorang murid di Sekolah Dasar Nasional yang bergengsi di Tokyo, tepatnya di Sekolah Dasar yang terafiliasi dengan Universitas Tsukuba, memutuskan mengundurkan diri pada awal tahun ini setelah menjadi korban bullying, menurut sumber yang dekat dengan kasus tersebut, Senin (13/5).
Ini adalah tahun kedua berturut-turut sekolah tersebut melaporkan insiden “serius” kepada Kementerian Pendidikan Jepang.
Menurut sumber, pada tahun ajaran 2023, orang tua seorang siswa kelas enam mengadukan kasus perundungan kepada pihak sekolah setelah guru yang bersangkutan memilih untuk tidak menindaklanjuti laporan tersebut.
Dalam kasus terbaru, siswa yang bersangkutan mengalami perlakuan seperti dijauhi dan dibicarakan di belakang oleh teman-temannya. Orang tuanya lalu memutuskan untuk memindahkan sang anak ke sekolah lain pada akhir Januari.
Berdasarkan undang-undang pencegahan bullying di Jepang, suatu kasus diklasifikasikan sebagai “serius” jika menyebabkan kerusakan fisik atau mental yang parah pada siswa, atau jika siswa terpaksa absen dari sekolah dalam jangka waktu lama.
Kepala Sekolah Akihiro Sasaki menyampaikan permintaan maaf kepada media:
“Saya menyesal karena pihak sekolah gagal memberikan respons yang semestinya.”
Namun, ia menolak memberikan rincian lebih lanjut, dengan alasan penyelidikan atas kasus tersebut belum dimulai.
Sekolah yang berlokasi di Distrik Bunkyo, Tokyo ini dikenal sebagai sekolah yang sulit dimasuki karena standar akademiknya yang tinggi, dan berada di bawah naungan Universitas Tsukuba, tempat Pangeran Hisahito — keponakan Kaisar Naruhito dan pewaris takhta kedua Jepang — saat ini menempuh pendidikan.
Menurut survei terbaru oleh Kementerian Pendidikan, Budaya, Olahraga, Sains dan Teknologi (MEXT), jumlah kasus bullying yang diklasifikasikan sebagai “serius” mencapai rekor tertinggi sebanyak 1.306 kasus pada tahun ajaran 2023, meningkat sekitar 40 persen dibanding tahun sebelumnya. Lonjakan ini mencerminkan semakin proaktifnya sekolah dalam mengakui dan melaporkan kasus perundungan.
Kasus ini kembali menyoroti tantangan serius yang dihadapi dunia pendidikan Jepang dalam menangani bullying, bahkan di sekolah-sekolah elit sekalipun.
Sc : kyodonews







