Menu

Dark Mode
Gundam Base Pertama di AS Resmi Dibuka di Chicago, Hadirkan Produk Eksklusif dan Patung Gundam Setinggi 6 Kaki Mau Sewa Kimono? Bahasa Jepang untuk Dunia Penyewaan Kimono: Biar Lancar Saat Dressing & Photoshoot Jepang Luncurkan Bus Malam dengan Kursi Rata ala “Kapsul Tidur”, Nyaman untuk Perjalanan 10 Jam Code Geass Umumkan Anime Baru, Kolaborasi dengan Gundam Wing, dan Deretan Proyek Besar untuk Ulang Tahun ke-20 Gundam Hathaway Tayang Versi Re-Cut di TV, Sekaligus Umumkan Update Film Kedua Jepang Kembangkan Layanan Ride-Share Berbasis AI

Culture

Kenapa Banyak Orang Jepang Memilih Tidak Menikah atau Punya Anak?

badge-check


					Kenapa Banyak Orang Jepang Memilih Tidak Menikah atau Punya Anak? Perbesar

Di Jepang modern, satu tren sosial makin mencolok: semakin banyak orang memilih untuk tidak menikah atau memiliki anak. Bahkan, Jepang kini dikenal sebagai negara dengan angka kelahiran terendah di dunia.

Tapi sebenarnya, apa yang membuat pernikahan dan anak jadi pilihan yang dihindari?


📉 Fakta Mengejutkan: Jepang Menghadapi Krisis Populasi


💼 1. Beban Kerja dan Gaya Hidup Sibuk

Salah satu alasan utama adalah budaya kerja Jepang yang sangat intens. Lembur sudah seperti bagian dari kehidupan.

“Kapan sempat pacaran atau membesarkan anak, kalau pulang saja sudah tengah malam?”

Waktu dan energi yang terbatas membuat banyak orang fokus ke karier atau hidup sendiri, yang lebih praktis dan bebas stres.


👛 2. Biaya Hidup dan Anak yang Tinggi

Membesarkan anak di Jepang itu mahal. Dari biaya pendidikan, les tambahan (juku), hingga kebutuhan harian—semuanya tidak murah.

Banyak pasangan bahkan berpikir:

“Daripada punya anak tapi hidup pas-pasan, lebih baik tidak punya anak sama sekali.”


👩‍🎓 3. Perempuan Jepang Semakin Mandiri

Generasi perempuan muda Jepang kini lebih berpendidikan dan berpenghasilan. Banyak dari mereka memilih karier dan kebebasan pribadi ketimbang terikat dengan peran tradisional sebagai istri dan ibu rumah tangga.

Sistem sosial yang masih menekan perempuan untuk “meninggalkan karier setelah menikah” juga jadi faktor yang membuat pernikahan terasa kurang menarik.


😔 4. Tekanan Sosial dan Kencan yang Melelahkan

Meski dikenal sopan, budaya Jepang juga punya banyak aturan tak tertulis soal pacaran dan pernikahan. Mulai dari usia ideal menikah, status ekonomi pasangan, hingga ekspektasi keluarga—semua itu bikin banyak orang merasa tertekan dan akhirnya memilih hidup sendiri.

Belum lagi, aplikasi kencan dan perjodohan pun tidak selalu sukses di Jepang, karena masyarakatnya cenderung lebih tertutup secara emosional.


🏠 5. Kehidupan Sendiri Tak Lagi Dianggap Aneh

Dulu, belum menikah di usia 30 dianggap memalukan. Tapi sekarang, hidup sendiri justru mulai dianggap normal. Banyak orang memilih tinggal sendiri, makan sendiri, jalan-jalan sendiri—dan mereka bahagia.

Budaya “solo life” berkembang pesat di Jepang. Ada restoran untuk makan sendirian, hotel kapsul, hingga paket liburan untuk satu orang.


🎌 Bukan Tak Mau, Tapi Banyak Hal yang Dipertimbangkan

Fenomena ini bukan karena orang Jepang tidak ingin cinta atau keluarga. Tapi di tengah tekanan ekonomi, budaya kerja yang melelahkan, dan norma sosial yang kaku, banyak dari mereka merasa hidup sendiri adalah pilihan paling realistis—dan damai.

Di masa depan, Jepang mungkin akan menemukan cara baru dalam mendefinisikan keluarga dan kebahagiaan. Tapi untuk saat ini, menikah dan punya anak bukan lagi prioritas utama bagi banyak orang Jepang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Shuin: Koleksi Stempel Kuil yang Ada Seninya

6 December 2025 - 17:30 WIB

Budaya “Oseibo” & “Ochūgen”: Hadiah Musiman sebagai Bentuk Terima Kasih ala Jepang

4 December 2025 - 18:30 WIB

Tsumami Zaiku: Seni Merangkai Bunga Kain untuk Hiasan Rambut Jepang

1 December 2025 - 16:45 WIB

Senpāi–Kōhai: Hirarki Sosial Jepang dari Sekolah hingga Dunia Kerja

22 November 2025 - 14:30 WIB

Miai: Perjodohan Ala Jepang yang Tetap Eksis di Era Dating App

21 November 2025 - 13:43 WIB

Trending on Culture