Menu

Dark Mode
Film Live-Action Oshi no Ko: The Final Act Tayang di Amazon Prime Video AS Jepang Akan Batasi Dukungan Biaya Hidup bagi Mahasiswa S3 Asing Duta Besar Rusia Akan Hadiri Upacara Perdamaian Nagasaki untuk Pertama Kalinya Sejak Invasi ke Ukraina Jepang Desak AS Cabut Tarif Mobil 25 Persen Jelang Batas Waktu Perundingan Mengapa Orang Jepang Sangat Disiplin? Pelajaran Penting untuk Traveler Survei: Orang Tua di Jepang Mulai Andalkan AI untuk Mengasuh Anak dan Mengurangi Stres

TRAVEL

Mitos vs Fakta: Benarkah Jepang Tidak Ramah untuk Traveler Muslim?

badge-check


					Pict by : baytalfann Perbesar

Pict by : baytalfann

Jepang sering dianggap sebagai destinasi yang kurang ramah untuk traveler Muslim karena minimnya fasilitas halal dan kurangnya pemahaman tentang kebutuhan umat Islam. Namun, seiring dengan meningkatnya jumlah wisatawan Muslim, Jepang mulai beradaptasi dan menyediakan lebih banyak fasilitas yang ramah Muslim. Mari kita kupas mitos dan fakta tentang traveling ke Jepang sebagai Muslim!


Mitos 1: Tidak Ada Makanan Halal di Jepang

Fakta: Meskipun makanan halal tidak sebanyak di negara Muslim, Jepang semakin banyak menyediakan restoran dan produk halal. Di kota-kota besar seperti Tokyo, Osaka, dan Kyoto, Anda bisa menemukan restoran halal bersertifikat. Beberapa contohnya:

  • Tokyo: Naritaya Halal Ramen di Asakusa, Gyumon Halal Yakiniku di Shibuya.
  • Osaka: Matsuri Halal Okonomiyaki di Namba, Honmachi Soul Food House.
  • Kyoto: Halal Ramen Kairikiya, Gion Kappo Sakamoto.

Selain itu, convenience store seperti Lawson dan FamilyMart juga mulai menyediakan produk berlabel halal, seperti onigiri dan mi instan.


Mitos 2: Sulit Menemukan Tempat Shalat

Fakta: Meskipun masjid tidak sebanyak di negara Muslim, Jepang memiliki beberapa masjid dan musala di kota-kota besar. Beberapa masjid terkenal termasuk:

  • Tokyo Camii: Masjid terbesar di Tokyo, dilengkapi dengan fasilitas wudhu dan perpustakaan.
  • Osaka Mosque: Masjid besar di Osaka yang ramah untuk wisatawan.
  • Kobe Mosque: Masjid tertua di Jepang, terletak di Kobe.

Selain itu, banyak bandara dan pusat perbelanjaan besar menyediakan ruang shalat. Aplikasi seperti Halal Navi atau Muslim Pro bisa membantu Anda menemukan lokasi shalat terdekat.


Mitos 3: Orang Jepang Tidak Paham Kebutuhan Muslim

Fakta: Meskipun mayoritas penduduk Jepang bukan Muslim, banyak orang Jepang yang mulai memahami kebutuhan wisatawan Muslim. Di restoran, Anda bisa menunjukkan kartu atau buku panduan yang menjelaskan makanan halal dalam bahasa Jepang. Beberapa hotel juga menyediakan fasilitas seperti Al-Qur’an, sajadah, dan petunjuk arah kiblat.


Mitos 4: Tidak Ada Aktivitas yang Cocok untuk Muslim

Fakta: Jepang menawarkan banyak aktivitas yang ramah untuk Muslim, seperti:

  • Mengunjungi Kuil dan Taman: Aktivitas ini tidak melanggar prinsip agama dan bisa dinikmati oleh semua orang.
  • Belanja Produk Halal: Toko halal seperti Halal Media Japan di Tokyo atau Nippon Halal Shop di Osaka menyediakan berbagai produk halal.
  • Mengikuti Tur Halal: Banyak agen travel yang menawarkan paket tur halal, termasuk kunjungan ke tempat wisata dan makan di restoran halal.

Mitos 5: Traveling ke Jepang sebagai Muslim Sangat Mahal

Fakta: Meskipun biaya hidup di Jepang tergolong tinggi, ada banyak cara untuk menghemat:

  • Makan di Convenience Store: Produk seperti onigiri, salad, atau buah-buahan di convenience store bisa menjadi pilihan hemat.
  • Menginap di Hotel Ramah Muslim: Beberapa hotel menawarkan fasilitas khusus untuk Muslim dengan harga terjangkau, seperti Hotel Gracery Shinjuku atau Sakura Hotel.
  • Menggunakan Transportasi Umum: Pasmo atau Suica Card bisa membantu Anda menghemat biaya transportasi.

Tips Traveling ke Jepang untuk Muslim

  1. Bawa Makanan dari Rumah: Jika Anda khawatir kesulitan menemukan makanan halal, bawa makanan ringan atau mi instan halal dari rumah.
  2. Gunakan Aplikasi Halal: Aplikasi seperti Halal Navi atau Muslim Pro bisa membantu Anda menemukan restoran halal dan lokasi shalat.
  3. Siapkan Kartu Penjelasan Halal: Bawa kartu atau buku kecil yang menjelaskan makanan halal dalam bahasa Jepang untuk memudahkan komunikasi.
  4. Pilih Akomodasi Ramah Muslim: Cari hotel yang menyediakan fasilitas seperti Al-Qur’an, sajadah, atau petunjuk arah kiblat.
  5. Rencanakan Rute Wisata: Pilih destinasi yang ramah Muslim, seperti Tokyo, Osaka, atau Kyoto, yang memiliki lebih banyak fasilitas halal.

Contoh Itinerary 5 Hari untuk Traveler Muslim

Hari 1: Tokyo

  • Kunjungi Tokyo Camii dan Islamic Center.
  • Makan siang di Naritaya Halal Ramen.
  • Jelajahi Asakusa dan Senso-ji.

Hari 2: Tokyo

  • Shalat di ruang shalat Bandara Haneda.
  • Makan malam di Gyumon Halal Yakiniku.

Hari 3: Osaka

  • Kunjungi Osaka Mosque.
  • Makan siang di Matsuri Halal Okonomiyaki.
  • Jelajahi Dotonbori.

Hari 4: Kyoto

  • Shalat di Kyoto Mosque.
  • Makan siang di Halal Ramen Kairikiya.
  • Kunjungi Fushimi Inari Taisha.

Hari 5: Kobe

  • Kunjungi Kobe Mosque.
  • Makan siang di restoran halal di Chinatown Kobe.
  • Pulang ke Indonesia.

Jepang mungkin belum sepenuhnya ramah untuk traveler Muslim, tetapi negara ini terus beradaptasi dan menyediakan lebih banyak fasilitas halal. Dengan perencanaan yang matang dan pengetahuan yang cukup, traveling ke Jepang sebagai Muslim bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan dan tak terlupakan. Jadi, jangan ragu untuk menjelajahi negeri sakura! 🌸🕌

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Mengapa Orang Jepang Sangat Disiplin? Pelajaran Penting untuk Traveler

26 June 2025 - 20:00 WIB

Tipping di Jepang: Perlu atau Tidak dan Cara Menghadapinya

26 June 2025 - 06:37 WIB

🧳 Bertahan dari Suhu Ekstrem: Tips Traveling Saat Panas atau Dingin Banget di Jepang

24 June 2025 - 09:20 WIB

🛫 Apa yang Bisa Dilakukan Kalau Ketinggalan Penerbangan ke Jepang

23 June 2025 - 17:30 WIB

💸 Simulasi 1 Hari di Tokyo dengan Budget 1.000 Yen Aja

21 June 2025 - 19:30 WIB

Trending on TRAVEL