Menu

Dark Mode
Perbedaan Halus antara ‘Ii’, ‘Yoi’, dan ‘E’: Cara Mengatakan ‘Baik’ dalam Bahasa Jepang Film Live-Action My Special One Ungkap Dua Pemeran Baru, Siap Tayang Juni 2024 Osaka Expo 2025 Hadapi Tantangan Menjelang Pembukaan Kenapa Orang Jepang Sering Menggunakan Kata Ganda seperti ‘Waku Waku’ dan ‘Doki Doki’? Mitos vs Fakta: Benarkah Jepang Tidak Ramah untuk Traveler Muslim? Upah Pekerja Paruh Waktu di Jepang Naik Rekor 6,53% di Tengah Tren Kenaikan Gaji

TRAVEL

Mitos vs Fakta: Benarkah Jepang Tidak Ramah untuk Traveler Muslim?

badge-check


					Pict by : baytalfann Perbesar

Pict by : baytalfann

Jepang sering dianggap sebagai destinasi yang kurang ramah untuk traveler Muslim karena minimnya fasilitas halal dan kurangnya pemahaman tentang kebutuhan umat Islam. Namun, seiring dengan meningkatnya jumlah wisatawan Muslim, Jepang mulai beradaptasi dan menyediakan lebih banyak fasilitas yang ramah Muslim. Mari kita kupas mitos dan fakta tentang traveling ke Jepang sebagai Muslim!


Mitos 1: Tidak Ada Makanan Halal di Jepang

Fakta: Meskipun makanan halal tidak sebanyak di negara Muslim, Jepang semakin banyak menyediakan restoran dan produk halal. Di kota-kota besar seperti Tokyo, Osaka, dan Kyoto, Anda bisa menemukan restoran halal bersertifikat. Beberapa contohnya:

  • Tokyo: Naritaya Halal Ramen di Asakusa, Gyumon Halal Yakiniku di Shibuya.
  • Osaka: Matsuri Halal Okonomiyaki di Namba, Honmachi Soul Food House.
  • Kyoto: Halal Ramen Kairikiya, Gion Kappo Sakamoto.

Selain itu, convenience store seperti Lawson dan FamilyMart juga mulai menyediakan produk berlabel halal, seperti onigiri dan mi instan.


Mitos 2: Sulit Menemukan Tempat Shalat

Fakta: Meskipun masjid tidak sebanyak di negara Muslim, Jepang memiliki beberapa masjid dan musala di kota-kota besar. Beberapa masjid terkenal termasuk:

  • Tokyo Camii: Masjid terbesar di Tokyo, dilengkapi dengan fasilitas wudhu dan perpustakaan.
  • Osaka Mosque: Masjid besar di Osaka yang ramah untuk wisatawan.
  • Kobe Mosque: Masjid tertua di Jepang, terletak di Kobe.

Selain itu, banyak bandara dan pusat perbelanjaan besar menyediakan ruang shalat. Aplikasi seperti Halal Navi atau Muslim Pro bisa membantu Anda menemukan lokasi shalat terdekat.


Mitos 3: Orang Jepang Tidak Paham Kebutuhan Muslim

Fakta: Meskipun mayoritas penduduk Jepang bukan Muslim, banyak orang Jepang yang mulai memahami kebutuhan wisatawan Muslim. Di restoran, Anda bisa menunjukkan kartu atau buku panduan yang menjelaskan makanan halal dalam bahasa Jepang. Beberapa hotel juga menyediakan fasilitas seperti Al-Qur’an, sajadah, dan petunjuk arah kiblat.


Mitos 4: Tidak Ada Aktivitas yang Cocok untuk Muslim

Fakta: Jepang menawarkan banyak aktivitas yang ramah untuk Muslim, seperti:

  • Mengunjungi Kuil dan Taman: Aktivitas ini tidak melanggar prinsip agama dan bisa dinikmati oleh semua orang.
  • Belanja Produk Halal: Toko halal seperti Halal Media Japan di Tokyo atau Nippon Halal Shop di Osaka menyediakan berbagai produk halal.
  • Mengikuti Tur Halal: Banyak agen travel yang menawarkan paket tur halal, termasuk kunjungan ke tempat wisata dan makan di restoran halal.

Mitos 5: Traveling ke Jepang sebagai Muslim Sangat Mahal

Fakta: Meskipun biaya hidup di Jepang tergolong tinggi, ada banyak cara untuk menghemat:

  • Makan di Convenience Store: Produk seperti onigiri, salad, atau buah-buahan di convenience store bisa menjadi pilihan hemat.
  • Menginap di Hotel Ramah Muslim: Beberapa hotel menawarkan fasilitas khusus untuk Muslim dengan harga terjangkau, seperti Hotel Gracery Shinjuku atau Sakura Hotel.
  • Menggunakan Transportasi Umum: Pasmo atau Suica Card bisa membantu Anda menghemat biaya transportasi.

Tips Traveling ke Jepang untuk Muslim

  1. Bawa Makanan dari Rumah: Jika Anda khawatir kesulitan menemukan makanan halal, bawa makanan ringan atau mi instan halal dari rumah.
  2. Gunakan Aplikasi Halal: Aplikasi seperti Halal Navi atau Muslim Pro bisa membantu Anda menemukan restoran halal dan lokasi shalat.
  3. Siapkan Kartu Penjelasan Halal: Bawa kartu atau buku kecil yang menjelaskan makanan halal dalam bahasa Jepang untuk memudahkan komunikasi.
  4. Pilih Akomodasi Ramah Muslim: Cari hotel yang menyediakan fasilitas seperti Al-Qur’an, sajadah, atau petunjuk arah kiblat.
  5. Rencanakan Rute Wisata: Pilih destinasi yang ramah Muslim, seperti Tokyo, Osaka, atau Kyoto, yang memiliki lebih banyak fasilitas halal.

Contoh Itinerary 5 Hari untuk Traveler Muslim

Hari 1: Tokyo

  • Kunjungi Tokyo Camii dan Islamic Center.
  • Makan siang di Naritaya Halal Ramen.
  • Jelajahi Asakusa dan Senso-ji.

Hari 2: Tokyo

  • Shalat di ruang shalat Bandara Haneda.
  • Makan malam di Gyumon Halal Yakiniku.

Hari 3: Osaka

  • Kunjungi Osaka Mosque.
  • Makan siang di Matsuri Halal Okonomiyaki.
  • Jelajahi Dotonbori.

Hari 4: Kyoto

  • Shalat di Kyoto Mosque.
  • Makan siang di Halal Ramen Kairikiya.
  • Kunjungi Fushimi Inari Taisha.

Hari 5: Kobe

  • Kunjungi Kobe Mosque.
  • Makan siang di restoran halal di Chinatown Kobe.
  • Pulang ke Indonesia.

Jepang mungkin belum sepenuhnya ramah untuk traveler Muslim, tetapi negara ini terus beradaptasi dan menyediakan lebih banyak fasilitas halal. Dengan perencanaan yang matang dan pengetahuan yang cukup, traveling ke Jepang sebagai Muslim bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan dan tak terlupakan. Jadi, jangan ragu untuk menjelajahi negeri sakura! 🌸🕌

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Cara Wisata di Jepang Tanpa Bisa Bahasa Jepang: Tips dan Trik

14 March 2025 - 18:30 WIB

Tokyo Genjotkan Ekonomi, Inginkan Wisatawan Lebih Banyak Spend Uang di Wisata Malam

14 March 2025 - 13:30 WIB

Panduan Membeli Tiket Pesawat Murah ke Jepang: Tips dan Trik

13 March 2025 - 16:30 WIB

Jepang untuk Backpacker: Tips Hemat Jelajahi Negeri Sakura

12 March 2025 - 18:30 WIB

Mitos vs Fakta: Benarkah Liburan ke Jepang Selalu Mahal?

11 March 2025 - 18:30 WIB

Trending on TRAVEL