Musim pendakian Gunung Fuji resmi berakhir pada Rabu (10/9), dengan seluruh empat jalur pendakian ditutup hingga sekitar Juli tahun depan untuk mencegah kecelakaan, terutama akibat badai salju.
Polisi setempat memperingatkan agar masyarakat tidak mencoba mendaki gunung tertinggi di Jepang yang terletak di barat daya Tokyo itu saat jalur resmi ditutup, menekankan bahwa kondisi musim dingin membuat pendakian sangat berbahaya.
Prefektur Yamanashi dan Shizuoka, yang mengelola jalur pendakian di gunung setinggi 3.776 meter tersebut, dalam beberapa tahun terakhir mencatat peningkatan jumlah pendakian di luar musim dan pendakian mendadak tanpa perencanaan. Banyak di antaranya berakhir dengan pendaki yang terjebak di tengah jalur.
Mulai musim ini, kedua prefektur memberlakukan biaya masuk sebesar 4.000 yen. Selain itu, Yamanashi juga mulai membatasi jam akses jalur pendakiannya sebagai bagian dari langkah pencegahan pendakian berisiko. Menurut pejabat setempat, langkah ini dinilai cukup efektif.
Kasus orang yang terjebak di jalur pendakian biasanya terjadi karena ada yang tiba-tiba memutuskan mendaki tanpa persiapan memadai, atau wisatawan asing yang mencoba mendaki dalam waktu singkat selama kunjungan mereka ke Jepang.
Pada Juni tahun lalu, tiga jenazah pendaki laki-laki ditemukan di dalam kawah di sisi Shizuoka.
Sc : JT