Menu

Dark Mode
Keren! Klub AI di SMA Perempuan Fukuoka Ciptakan Aplikasi Ringkas Materi Belajar dan Raih Juara Nasional Layanan Manga Digital K Manga dari Kodansha Kini Tersedia di Lebih dari 60 Negara Tips Mengatasi Malas Berjalan Jauh Saat Traveling di Jepang Sagat Akan Hadir di Street Fighter 6 pada 5 Agustus, C. Viper dan Ingrid Menyusul di Tahun Ketiga Kenapa Orang Jepang Suka Menggunakan ‘Ne’ di Akhir Kalimat? Film Pertama dari Trilogi Infinity Castle Demon Slayer Rilis 18 Juli, Aimer dan LiSA Akan Isi Lagu Tema

News

Peluncuran Terakhir Roket H-2A Sukses, Jepang Luncurkan Satelit Pemantau Perubahan Iklim

badge-check


					Peluncuran Terakhir Roket H-2A Sukses, Jepang Luncurkan Satelit Pemantau Perubahan Iklim Perbesar

Jepang berhasil meluncurkan satelit pemantau perubahan iklim pada Minggu (30/6) melalui roket andalannya, H-2A, yang sekaligus menandai misi terakhir roket tersebut sebelum digantikan oleh model baru yang lebih kompetitif secara biaya di pasar antariksa global.

Roket H-2A meluncur dari Pusat Antariksa Tanegashima di Jepang barat daya, membawa satelit GOSAT-GW (Global Observing SATellite for Greenhouse gases and Water cycle) sebagai bagian dari upaya Jepang untuk memantau dan mengatasi perubahan iklim. Sekitar 16 menit setelah peluncuran, satelit berhasil dipisahkan dan masuk ke orbit yang direncanakan.

Peluncuran sempat tertunda beberapa hari karena gangguan pada sistem kelistrikan roket. Saat peluncuran akhirnya berhasil, para ilmuwan dan pejabat ruang angkasa di ruang kontrol saling berpelukan dan berjabat tangan merayakan keberhasilan tersebut.

Keiji Suzuki, pejabat Mitsubishi Heavy Industries yang bertanggung jawab atas peluncuran, mengatakan bahwa misi terakhir ini membuatnya lebih gugup dari biasanya. “Saya telah menghabiskan seluruh karier saya untuk memastikan roket H-2A tidak pernah gagal… Yang bisa saya katakan sekarang adalah saya sangat lega.”

Peluncuran ini menjadi penerbangan ke-50 dan terakhir bagi H-2A, yang telah menjadi tulang punggung program luar angkasa Jepang sejak debutnya pada 2001, dengan catatan keberhasilan hampir sempurna (98%), hanya satu kegagalan pada 2003.

Setelah pensiun, H-2A akan sepenuhnya digantikan oleh H3, roket andalan baru Jepang yang sudah mulai beroperasi. Presiden JAXA (Japan Aerospace Exploration Agency), Hiroshi Yamakawa, menyebut momen ini sebagai “emosional” bagi seluruh tim pengembang.

Satelit GOSAT-GW akan memantau gas rumah kaca seperti karbon dan metana, serta siklus air bumi. Data seperti suhu permukaan laut dan curah hujan akan mulai dibagikan kepada pengguna global, termasuk Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (NOAA), dalam waktu satu tahun.

Roket H-2A yang menggunakan bahan bakar cair dan dua roket tambahan berbahan bakar padat, dikembangkan oleh JAXA dengan peluncuran dioperasikan oleh Mitsubishi Heavy Industries sejak 2007. Roket ini telah mengangkut berbagai misi penting Jepang seperti pendarat bulan SLIM dan wahana Hayabusa2 ke asteroid jauh.

Dengan berakhirnya era H-2A, sumber daya kini dapat difokuskan pada pengembangan H3 yang mampu membawa muatan lebih besar dengan biaya peluncuran setengahnya. H3 telah mencatat empat peluncuran sukses berturut-turut setelah kegagalan pada peluncuran perdananya di tahun 2023.

Jepang menargetkan sistem transportasi antariksa yang stabil dan kompetitif untuk memperkuat program luar angkasa dan keamanannya. Selain H3, Jepang juga tengah mengembangkan sistem roket kecil Epsilon untuk memenuhi kebutuhan pasar satelit yang terus berkembang.

Sc : ApNews

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Keren! Klub AI di SMA Perempuan Fukuoka Ciptakan Aplikasi Ringkas Materi Belajar dan Raih Juara Nasional

30 June 2025 - 17:10 WIB

Kereta Shinkansen Tabrak Beruang, 5 Jadwal Tertunda dan Ribuan Penumpang Terdampak

30 June 2025 - 10:10 WIB

Ribuan Penggemar Memberikan Perpisahan Haru Saat Keluarga Panda Raksasa Pamitan di Jepang Sebelum Kembali ke China

28 June 2025 - 17:10 WIB

Jepang Naikkan Anggaran Pertahanan, Mendekati Target 2% dari PDB pada 2027

28 June 2025 - 16:10 WIB

Isu Ramalan Gempa dari Manga Sebabkan Kekhawatiran dan Penurunan Wisatawan ke Jepang

28 June 2025 - 13:10 WIB

Trending on News