Sebanyak 120 negara dan wilayah, bersama dengan Uni Eropa, berencana menghadiri upacara peringatan 80 tahun bom atom AS di Hiroshima pada hari Rabu, menurut pemerintah kota Hiroshima di Jepang barat.
Meskipun Rusia diperkirakan kembali absen tahun ini, sekutunya yang dekat, Belarus, akan hadir untuk pertama kalinya dalam empat tahun. Pemerintah kota Hiroshima mencabut larangan kehadiran bagi kedua negara tersebut yang sebelumnya diberlakukan akibat invasi Rusia ke Ukraina.
Dari negara-negara pemilik senjata nuklir, perwakilan dari Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis diperkirakan hadir. Sementara India yang bukan anggota Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT), serta negara dengan status nuklir de facto Israel, juga akan ikut serta.
Yang menarik, Palestina dan Taiwan, yang tidak diakui sebagai negara oleh pemerintah Jepang, akan menghadiri upacara ini untuk pertama kalinya.
Namun, China, Pakistan, dan Korea Utara tidak berencana hadir.
Setelah kontroversi tahun lalu terkait undangan untuk Israel di tengah konflik di Jalur Gaza, Hiroshima tahun ini mengubah pendekatan dari mengundang menjadi sekadar memberitahukan semua negara dan wilayah tentang upacara peringatan tahunan tersebut.
Rekor kehadiran tertinggi sebelumnya terjadi pada 2023 dengan 111 negara dan Uni Eropa yang hadir.
Wali Kota Hiroshima, Kazumi Matsui, mengatakan bahwa kesadaran internasional tentang sejarah kota tersebut semakin meningkat. Pada tahun fiskal sebelumnya yang berakhir Maret lalu, tercatat 2,26 juta pengunjung ke museum yang mendokumentasikan kehancuran akibat bom atom.
Sebagai kota pertama yang mengalami kehancuran nuklir, Matsui menyatakan harapannya untuk menyebarkan ‘semangat Hiroshima’ secara global demi tercapainya perdamaian sejati dan meningkatkan kesadaran masyarakat luas akan perdamaian.
Di Nagasaki, yang dibom tiga hari setelah Hiroshima pada 1945, juga diperkirakan akan mencatat rekor kehadiran lebih dari 100 negara dan wilayah pada upacaranya Sabtu mendatang.
Nagasaki mengundang semua negara dan wilayah yang memiliki misi diplomatik di Jepang atau kantor perwakilan di PBB. Tahun ini, mereka juga menerima permintaan dari Taiwan untuk hadir untuk pertama kalinya.
Wali Kota Nagasaki, Shiro Suzuki, berharap dengan menyaksikan langsung realitas bom atom, para peserta akan merasakan akibat tak berperikemanusiaan dari penggunaan senjata nuklir.
Bom atom Hiroshima pada 6 Agustus 1945 dan bom di Nagasaki tiga hari kemudian menewaskan lebih dari 210.000 orang hingga akhir tahun itu. Jepang menyerah enam hari setelah pemboman Nagasaki, mengakhiri Perang Dunia II.
Setiap tahun, kedua kota ini mengadakan upacara peringatan untuk mengenang para korban dan mendoakan perdamaian abadi.
Duta Besar AS untuk Jepang, George Glass, akan menghadiri upacara di Hiroshima dan Nagasaki, demikian diumumkan Kedutaan Besar AS di Tokyo pada Senin.
Pendahulunya, Rahm Emanuel, absen dalam upacara Nagasaki tahun lalu sebagai bentuk protes karena kota tersebut tidak mengundang Israel.
Sc : mainichi