Asosiasi Permainan Crane Jepang (Japan Crane Game Association) kini mulai menawarkan kursus sertifikasi dalam berbagai bahasa asing, guna merespons semakin populernya permainan arcade ini di kalangan wisatawan mancanegara.
Sertifikasi bernama “Kuretatsu”, yang diluncurkan sejak 2015, menguji kemampuan dasar bermain crane game atau permainan capit boneka dalam tiga tingkatan. Peserta yang lulus akan mendapatkan sertifikat, kartu keanggotaan, dan berbagai keuntungan khusus di arcade yang bekerja sama.
Untuk pertama kalinya, ujian tingkat awal (tingkat ketiga) diselenggarakan dengan pendampingan bahasa Mandarin di cabang Everyday, sebuah gudang crane game di Kota Okegawa, Prefektur Saitama, dekat Tokyo.
Sebanyak 12 peserta berbahasa Mandarin mengikuti sesi ini, yang mengajarkan 12 teknik dasar untuk mesin crane berkaki dua. Semua peserta berhasil lulus setelah menunjukkan minimal delapan teknik secara langsung, dan mereka pun mendapat kupon untuk mencoba permainan berhadiah sungguhan di arcade tersebut.
“Banyak orang mengira crane game hanya soal keberuntungan, tapi crane game di Jepang sebenarnya sangat mengandalkan keterampilan,” ujar Gu Qiuyan, staf pemasaran luar negeri dari Toyo Corp, perusahaan yang mengoperasikan jaringan arcade Everyday.
Salah satu peserta, seorang mahasiswi berusia 23 tahun asal Provinsi Zhejiang, Tiongkok, yang akrab disapa Wara, mengatakan bahwa crane game di Jepang terasa lebih mudah dimenangkan dibandingkan di negara asalnya, sehingga lebih menarik. “Materi kursusnya mudah dipahami dan sangat detail. Beberapa teknik sebenarnya saya tahu, tapi belum pernah coba secara langsung. Sangat bermanfaat,” katanya.
Influencer crane game asal Beijing, MiraiMirai P, turut hadir sebagai instruktur tamu spesial dalam sesi tersebut. Ia membagikan teknik-teknik andalannya dan mengenang bagaimana ia jatuh cinta pada dunia crane game. “Crane game di Jepang luar biasa. Saya ingin lebih banyak orang tahu betapa menyenangkannya permainan ini,” ujarnya.
Asosiasi ini didirikan oleh pendiri Toyo Corp, Hideo Nakamura, pada Desember 2014. Ke depannya, mereka berencana memperluas sertifikasi ke bahasa Inggris dan bahasa asing lainnya, dengan target mengadakan sesi setiap tiga bulan sekali.
“Crane game kini menjadi bagian dari subkultur Jepang yang populer secara global, apalagi banyak mesin yang menawarkan hadiah-hadiah dari anime dan budaya pop,” kata Gu.
Sc : JT