Menu

Dark Mode
“Bon Odori”: Menari Bersama Arwah Leluhur dalam Irama Musim Panas Bahasa Jepang Saat Kencan: Ungkapan Manis (dan yang Harus Dihindari!) Imagawayaki: Pancake Bundar Isi Manis, Kehangatan Legendaris dari Zaman Edo Honda Bikin Motor Koraidon Asli dari Pokémon Scarlet, Siap Ditunggangi di Ajang Balap Suzuka “Disgaea 7 Versi Lengkap Akan Rilis di Nintendo Switch 2 pada Oktober Mendatang!” Jepang Keluarkan Peringatan Tsunami Usai Gempa 8,8 SR di Lepas Pantai Kamchatka, Rusia

News

Skandal Joki Ujian Bahasa Jepang: Polisi Osaka Tangkap 5 Warga Vietnam

badge-check


					Skandal Joki Ujian Bahasa Jepang: Polisi Osaka Tangkap 5 Warga Vietnam Perbesar

Polisi Prefektur Osaka telah menangkap setidaknya lima orang yang terlibat dalam kasus joki ujian bahasa Jepang, di mana para peserta magang teknis asal Vietnam menggunakan orang lain untuk menggantikan mereka dalam ujian bahasa yang diwajibkan untuk mengubah status residensi di Jepang.

Bagi para trainee asing yang ingin bekerja dengan kondisi lebih baik atau tinggal lebih lama di Jepang, perubahan status residensi menjadi keharusan, dan dalam beberapa kasus, hal ini mensyaratkan kelulusan dalam ujian bahasa Jepang. Mereka yang ditangkap termasuk pihak yang meminta joki serta mereka yang menjadi joki ujian.

Diduga para trainee dengan kemampuan bahasa Jepang yang rendah meminta bantuan warga Vietnam lain yang sudah lama tinggal di Jepang untuk mengikuti ujian atas nama mereka. Polisi mengungkap adanya perantara atau calo dalam praktik ini, dan menduga bahwa kecurangan semacam ini telah meluas di kalangan komunitas Vietnam di Jepang.

Kasus ini terungkap setelah The Japan Foundation—penyelenggara ujian—mencurigai tingkat kelulusan yang sangat tinggi di tempat ujian Osaka, padahal rata-rata nasional hanya sekitar 40%. Pada satu kesempatan, hampir semua peserta di lokasi tersebut dinyatakan lulus, yang memicu kecurigaan bahwa joki ujian sedang digunakan.

Setelah menerima laporan, polisi menangkap seorang wanita Vietnam berusia 31 tahun pada Desember 2024 karena diduga mengikuti ujian dengan identitas orang lain. Kepada penyidik, wanita itu mengaku, “Saya sudah melakukannya sekitar 10 kali,” menimbulkan dugaan bahwa praktik joki ujian ini cukup masif.

Dalam kasusnya, ada seorang perantara yang menghubungkan calon peserta ujian dengan para joki. Untuk mengikuti ujian, peserta membutuhkan kartu residensi dan dokumen lain. Perantara tersebut mengumpulkan dokumen-dokumen itu melalui media sosial, kemudian memberikannya kepada joki lengkap dengan instruksi ujian.

Dalam salah satu kasus, klien membayar sekitar 160.000 yen (sekitar Rp16 juta), di mana sang calo mendapatkan 100.000 yen, dan sisanya diberikan kepada joki. Polisi yakin ada beberapa calo lain yang beroperasi dengan metode serupa, dan salah satu pria Vietnam ditangkap pada Juni lalu.

Banyak peserta magang teknis berupaya keras untuk lulus ujian bahasa karena status residensi sangat memengaruhi kondisi kerja mereka.

Peserta magang teknis tidak diharuskan mengikuti ujian bahasa saat pertama kali masuk ke Jepang, namun mereka dilarang berganti pekerjaan. Rata-rata gaji bulanan mereka adalah sekitar 180.000 yen (sekitar Rp12 juta).

Sedangkan di bawah status “pekerja berketerampilan spesifik” yang diperkenalkan tahun 2019, warga asing dapat berganti pekerjaan dan memperoleh gaji lebih tinggi, sekitar 210.000 yen (sekitar Rp14 juta).

Hingga tahun 2024, terdapat sekitar 450.000 peserta magang teknis asing dan 280.000 pekerja dengan status keterampilan spesifik di Jepang. Lebih dari 40% dari kedua kelompok tersebut berasal dari Vietnam. Di media sosial, banyak unggahan dalam bahasa Vietnam yang secara terbuka menawarkan jasa joki ujian.

Dalam sidang pengadilan, wanita Vietnam berusia 31 tahun yang berulang kali mengikuti ujian untuk orang lain menyatakan alasannya: “Saya hanya ingin membantu mereka yang ingin bekerja di Jepang.”

Sc : mainichi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Jepang Keluarkan Peringatan Tsunami Usai Gempa 8,8 SR di Lepas Pantai Kamchatka, Rusia

30 July 2025 - 12:35 WIB

Gelombang Panas di Jepang: Lebih dari 10.000 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit dalam Sepekan

30 July 2025 - 10:10 WIB

AirJapan Hadirkan Gacha di Dalam Pesawat untuk Penumpang ke Bangkok & Singapura!

30 July 2025 - 06:59 WIB

Siap-siap, 17 Agustus 2025, Wisatawan RI Mulai Bisa Belanja di Jepang Pakai QRIS

29 July 2025 - 18:10 WIB

Pria di Ibaraki Ditangkap Usai Tikam dan Serang 6 Orang, Semua Korban Selamat

29 July 2025 - 15:10 WIB

Trending on News