Pemerintah Kota Nagasaki mengumumkan pada Sabtu bahwa mereka menerima permintaan Taiwan untuk menghadiri upacara peringatan ke-80 tahun pengeboman atom oleh Amerika Serikat yang akan digelar 9 Agustus 2025 mendatang. Jika jadi hadir, ini akan menjadi kali pertama perwakilan Taiwan secara resmi mengikuti upacara tahunan tersebut.
80% Ibu di Jepang Berstatus Pekerja di 2024


Langkah ini muncul setelah tahun lalu Nagasaki menuai kritik karena tidak mengundang Israel di tengah konflik di Gaza. Tahun ini, kota tersebut memutuskan untuk mengundang semua negara dan wilayah yang memiliki misi diplomatik di Jepang atau kantor perwakilan di Perserikatan Bangsa-Bangsa. Namun, Taiwan sempat kecewa karena tidak masuk dalam kategori itu.
Pada awal Juni, Wali Kota Nagasaki Shiro Suzuki menyampaikan bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan cara untuk mengakomodasi keinginan Taiwan. Ia kini menyatakan bahwa kehadiran Taiwan telah diterima, meskipun tidak merinci kapan keputusan itu disampaikan maupun bagaimana tanggapan resmi dari Taipei.
Sementara itu, Kota Hiroshima yang juga menjadi korban bom atom tiga hari sebelum Nagasaki, tahun ini mengubah pendekatan dengan tidak lagi mengirim undangan resmi, melainkan memberi pemberitahuan terbuka kepada seluruh negara dan wilayah bahwa mereka dipersilakan hadir. Taiwan pun masuk dalam daftar pemberitahuan setelah menyatakan niatnya untuk berpartisipasi.
Pengeboman atom di Hiroshima dan Nagasaki menewaskan sekitar 214.000 orang hingga akhir tahun 1945 dan meninggalkan banyak korban selamat yang menderita dampak kesehatan fisik dan mental jangka panjang. Jepang menyerah enam hari setelah bom dijatuhkan di Nagasaki, mengakhiri Perang Dunia II.
Pemerintah Kota Nagasaki, Jepang, mengumumkan pada Sabtu bahwa mereka telah menerima permintaan dari Taiwan untuk menghadiri upacara peringatan ke-80 pengeboman atom oleh Amerika Serikat, yang akan digelar pada 9 Agustus mendatang.
Jika terlaksana, ini akan menjadi pertama kalinya perwakilan Taiwan secara resmi ikut serta dalam acara tahunan tersebut. Keputusan ini muncul setelah kontroversi tahun lalu, saat Nagasaki tidak mengundang Israel karena konflik di Gaza, yang menuai kritik internasional.
Tahun ini, Nagasaki memutuskan untuk mengundang semua negara dan wilayah yang memiliki misi diplomatik di Jepang atau kantor perwakilan di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Namun, karena Taiwan tidak masuk dalam kategori tersebut, pulau dengan pemerintahan sendiri itu awalnya merasa kecewa akan kemungkinan dikecualikan.
Pada awal Juni, Wali Kota Nagasaki Shiro Suzuki menyatakan sedang mempertimbangkan cara untuk mengakomodasi keinginan Taiwan agar dapat hadir. Sabtu lalu, Suzuki menegaskan bahwa pihaknya telah menyampaikan kepada Taiwan bahwa kehadiran mereka “diterima,” meskipun tidak mengungkap waktu penyampaian keputusan atau respons resmi dari Taipei.
Sementara itu, Kota Hiroshima — yang dibom atom oleh AS tiga hari sebelum Nagasaki — tahun ini mengubah pendekatannya dari mengirim undangan menjadi memberi pemberitahuan bahwa semua negara dan wilayah dipersilakan hadir. Taiwan juga dimasukkan dalam daftar pemberitahuan tersebut setelah menyampaikan niatnya untuk berpartisipasi.
Pengeboman Hiroshima dan Nagasaki oleh Amerika Serikat diperkirakan menewaskan sekitar 214.000 orang hingga akhir tahun 1945. Banyak penyintas masih mengalami dampak fisik dan mental jangka panjang akibat tragedi tersebut. Jepang menyerah enam hari setelah pengeboman Nagasaki, yang mengakhiri Perang Dunia II.
Sc ; mainichi