Menu

Dark Mode
Overwatch 2 Umumkan Kolaborasi Epik dengan Gundam Wing untuk Rayakan 30 Tahun Seri Anime 💴 ATM vs Money Changer di Jepang: Cara Aman Ambil Uang Tunai Saat Liburan Narutomaki: Hiasan Mie Ramen yang Ikonik Tapi Jarang Dibahas Kosakata dalam Email Bisnis: Lebih dari Sekadar ‘Yoroshiku’ Bus Otomatis untuk Expo 2025 Osaka Tabrak Tembok, Operasi Dihentikan Sementara Overstay, 2 WNI Ilegal yang Tinggal di Hokkaido Berhasil Ditangkap

News

Tren Baru di Jepang: Semakin Banyak Pria Tertarik pada Perawatan Penghilangan Bulu

badge-check


					Tren Baru di Jepang: Semakin Banyak Pria Tertarik pada Perawatan Penghilangan Bulu Perbesar

Menandai perubahan besar dalam norma perawatan diri tradisional, tren penghilangan bulu tubuh kini semakin populer di kalangan pria Jepang.

Data pasar terbaru menunjukkan bahwa industri ini hampir dua kali lipat lebih besar dibandingkan lima tahun lalu. Menurut Hot Pepper Beauty Academy, lembaga riset milik Recruit Holdings Co., nilai pasar penghilangan bulu pada tahun 2024 diperkirakan mencapai sekitar 63,5 miliar yen (sekitar 436 juta dolar AS). Jumlah ini melonjak dari 37,7 miliar yen pada 2019, sebelum pandemi. Meski sempat turun 8 persen pada 2020, pertumbuhan terus berlanjut setiap tahun sejak 2021.

Menariknya, meskipun pasar untuk perempuan mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan, permintaan dari kalangan pria justru meningkat.

Tren ini semakin berkembang sejak masa pandemi COVID-19, meski alasannya beragam. Dalam survei tahun 2021 oleh Men’s TBC, salon kecantikan khusus pria, dari sekitar 20.000 responden, 28,2 persen menyatakan bahwa bercukur adalah hal merepotkan, sementara 13,4 persen mengeluhkan bayangan kebiruan yang tetap terlihat meskipun sudah bercukur.

Menurut juru bicara TBC Group, Takahiro Oyama, banyak klien menjadi lebih sadar akan rambut wajah mereka karena kebiasaan memakai masker. Namun, tren ini tetap bertahan bahkan setelah COVID-19 direklasifikasi sebagai penyakit menular kategori V di Jepang, menandakan ada daya tarik yang lebih dalam.

Oyama menambahkan bahwa semakin banyak pria, terutama generasi muda, yang tertarik untuk merawat diri dan penampilan. “Apa yang dulu dianggap tidak umum kini semakin diterima luas di masyarakat,” jelasnya.

Minat ini juga menarik perhatian akademisi. Tim seminar sosiologi di Universitas Ritsumeikan mengangkat topik ini dalam riset mereka, dipelopori oleh Sawa Yonekura yang pernah mengalami kebangkrutan salon penghilangan bulu yang ia kunjungi. Pengalaman tersebut membuatnya bertanya-tanya mengapa penghilangan bulu dianggap penting untuk menjadi cantik.

Tim mewawancarai 107 pria dan wanita berusia belasan hingga 30-an tahun. Lebih dari separuh responden pernah menjalani penghilangan bulu, dan 30 persen di antaranya adalah pria. Salah satu anggota tim, Tomoyuki Abe, mengaku menjadi lebih sadar akan penampilannya saat mengikuti kelas daring selama pandemi dan melihat wajahnya di layar setiap hari. Kini, ia rutin berswafoto dan menggunakan aplikasi BeReal, yang mendorong keaslian tanpa filter.

Iklan layanan penghilangan bulu kini juga marak di media sosial, dan dalam survei tersebut, 101 dari 107 responden mengaku tertarik mencoba setelah melihat iklan.

Profesor emeritus Universitas Kyoto dan pakar kajian gender, Kimio Ito, mengatakan bahwa generasi muda kini lebih memikirkan citra diri yang mereka inginkan, bukan semata-mata bagaimana masyarakat melihat mereka. “Mereka mulai lepas dari gambaran pria macho tradisional,” ujarnya. “Selain penghilangan bulu, akan ada lebih banyak bentuk ekspresi diri yang beragam di masa depan.”

Sc : asahi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Bus Otomatis untuk Expo 2025 Osaka Tabrak Tembok, Operasi Dihentikan Sementara

2 May 2025 - 13:10 WIB

Overstay, 2 WNI Ilegal yang Tinggal di Hokkaido Berhasil Ditangkap

2 May 2025 - 13:10 WIB

Sega Buka Toko Permanen Pertama di Dunia untuk Produk Karakter di Shanghai

2 May 2025 - 10:10 WIB

Layanan Shinkansen Tokyo-Osaka Terganggu Akibat Ular Terjebak di Kabel Listrik

2 May 2025 - 06:46 WIB

Bank Sentral Jepang Diperkirakan Tahan Suku Bunga di Tengah Ketidakpastian Global Akibat Tarif AS

30 April 2025 - 17:10 WIB

Trending on News