Sebagian besar wilayah pesisir Jepang di Samudra Pasifik dilanda gelombang tsunami pada Rabu (29/7) setelah gempa besar bermagnitudo 8,8 mengguncang lepas pantai Semenanjung Kamchatka, Rusia, pada pagi hari. Di salah satu lokasi, tinggi gelombang bahkan melebihi 1 meter.
Badan Meteorologi Jepang sempat mengeluarkan peringatan tsunami untuk wilayah pesisir mulai dari Hokkaido hingga Prefektur Wakayama. Sekitar 2 juta warga diperintahkan mengungsi atau mencari tempat aman secepat mungkin. Namun pada malam harinya, seluruh peringatan diturunkan menjadi status waspada.
Tidak ada laporan korban jiwa langsung akibat tsunami tersebut, namun di Prefektur Mie, seorang wanita berusia 58 tahun dilaporkan tewas setelah mobilnya jatuh dari tebing setinggi 20 meter, diduga akibat kesalahan saat mengemudi. Beberapa warga juga mengalami luka-luka atau terkena serangan panas saat proses evakuasi berlangsung, terutama karena Jepang sedang dilanda gelombang panas ekstrem.
Gelombang tsunami tercatat di 22 dari 47 prefektur Jepang, dari Hokkaido di utara hingga Okinawa di selatan. Di Pelabuhan Kuji, Prefektur Iwate, tercatat tsunami setinggi 1,3 meter pada pukul 13:52 siang waktu setempat—yang tertinggi sejauh ini. Di wilayah Tokyo, gelombang setinggi 20 cm mencapai kawasan Harumi. Gelombang 80 cm juga terlihat di Hachijo-jima dan Nemuro.
Pihak berwenang memperingatkan bahwa gelombang bisa tetap tinggi setidaknya selama sehari. Perdana Menteri Shigeru Ishiba memerintahkan kementerian dan lembaga terkait untuk mengutamakan keselamatan publik dan meminimalisasi kerusakan.
Layanan kereta, jalan raya, dan penerbangan di wilayah pesisir terdampak lumpuh. Pantai-pantai juga ditutup, memaksa para wisatawan untuk membatalkan kunjungan mereka. Di Bandara Sendai, seluruh landasan ditutup. Operator kereta seperti JR East, JR Central, dan JR Hokkaido menghentikan operasional kereta di dekat pesisir.
Nissan Motor menghentikan produksi di pabrik-pabriknya di Kanagawa dan Fukushima, sementara ratusan minimarket seperti Seven-Eleven juga menutup toko-toko mereka di wilayah pesisir.
PLTN Fukushima Daiichi, yang sedang dalam proses pembongkaran, menghentikan sementara pelepasan air radioaktif yang sudah diolah ke laut. Tidak ditemukan gangguan pada fasilitas nuklir lainnya.
Suhu ekstrem juga melanda Jepang pada hari yang sama. Kota Tamba di Prefektur Hyogo mencatat suhu 41,2°C — rekor tertinggi tahun ini. Kondisi ini memperparah risiko bagi warga yang harus mengungsi ke tempat lebih tinggi.
Menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa tersebut terjadi pukul 08:24 pagi waktu Jepang, sekitar 120 km sebelah timur-selatan Petropavlovsk-Kamchatsky, pada kedalaman 20 km. Gempa ini berpotensi masuk dalam daftar 10 gempa terbesar di dunia sejak tahun 1900. Gempa tahun 2011 di Jepang yang menyebabkan bencana nuklir Fukushima memiliki kekuatan M9.0.
Di Rusia, gelombang tsunami setinggi 5 hingga 6 meter tercatat secara visual di Semenanjung Kamchatka dan pulau-pulau terdekat, menurut laporan dari lembaga tsunami di Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia.
Sc : KN