Putri Kako dari Jepang menjadi sorotan publik setelah sebuah foto dirinya tertidur di penerbangan kelas ekonomi menuju Brasil menjadi viral di media sosial.
Putri berusia 30 tahun ini merupakan keponakan dari Kaisar Naruhito dan anggota keluarga kekaisaran Jepang. Adiknya, Pangeran Hisahito, merupakan pewaris takhta berikutnya karena sistem kekaisaran Jepang saat ini masih melarang perempuan untuk mewarisi takhta.
Pada bulan Juni, Putri Kako melakukan kunjungan resmi selama 11 hari ke Brasil atas undangan pemerintah setempat, mengunjungi delapan kota dalam rangkaian padat kegiatan.
Dalam salah satu penerbangan domestik di Brasil, ia terlihat duduk di kelas ekonomi dan tertidur bersandar di jendela. Dalam video tersebut, Putri Kako tampak kelelahan dan langsung terlelap tak lama setelah duduk. Media Jepang melaporkan bahwa ia telah mengunjungi empat lokasi berbeda hanya dalam satu hari.
Momen ini menuai simpati dan pujian dari publik. Salah satu netizen menulis, “Ia terlihat seperti boneka porselen. Sangat wajar merasa lelah dengan jadwal sepadat itu.”
Komentar lainnya mengatakan, “Video seperti ini seharusnya tidak disebarkan. Putri Kako adalah sosok pekerja keras dan rendah hati. Kita seharusnya melindunginya, bukan mengeksposnya.”
Sejak kakaknya, Putri Mako, melepaskan gelar kebangsawanan untuk menikah dengan kekasihnya dan pindah ke New York pada 2021, Putri Kako mulai mengambil peran lebih besar dalam kegiatan resmi keluarga kekaisaran, termasuk dalam kunjungan luar negeri secara mandiri.
Ia dikenal karena kecantikannya, keanggunannya, dan ketulusannya, hingga media Jepang menyebutnya sebagai “harapan Jepang.” Dalam upacara kedewasaannya, ia pernah berkata, “Saya percaya bahwa setiap tugas yang dipercayakan kepada saya harus dijalankan dengan tulus dan penuh hormat.”
Namun ia juga pernah mengakui bahwa kelemahan terbesarnya adalah sifat pemarah.
Di masa mudanya, Putri Kako sempat menjadi atlet seluncur indah dan memenangkan kejuaraan distrik pada 2007. Ia kemudian belajar seni pertunjukan dan psikologi di University of Leeds, Inggris. Selain itu, ia fasih berbahasa isyarat dan aktif dalam berbagai kegiatan amal.
Putri Kako juga dikenal sebagai ikon fashion yang memicu tren nasional di Jepang. Berbeda dengan gaya konservatif khas keluarga kekaisaran yang cenderung menggunakan warna hitam, putih, atau warna tanah, ia sering mengenakan busana berwarna cerah dan desain yang penuh ekspresi.
Selama di Brasil, ia mengenakan gaun putih bermotif bunga camellia yang fotonya mendapat lebih dari 500.000 likes di media sosial. Saat kunjungan ke Yunani tahun lalu, ia mengenakan atasan rajut biru kerajaan yang langsung ludes terjual dua hari kemudian dan meningkatkan kunjungan ke situs brand tersebut lima kali lipat.
Dalam kesempatan lain, ia mengenakan anting porselen buatan tradisional Jepang, yang penjualannya melonjak 50 kali lipat hanya dalam beberapa hari.
Momen-momen fesyen ini memicu gelombang kekaguman online. Seorang netizen menulis, “Busananya tak pernah membosankan. Putri Kako benar-benar menunjukkan sisi kerajaan yang memesona, ceria, dan bergaya.”
Sc : SCMP