Jepang memang surga bagi para pencinta fotografi. Dari gang kecil di Kyoto yang estetik sampai lampu neon Shibuya yang gemerlap — semuanya seolah minta difoto.
Tapi, meski suasananya sangat fotogenik, etika mengambil foto di Jepang cukup ketat. Banyak wisatawan asing yang tanpa sadar melanggar norma, seperti memotret orang tanpa izin atau menghalangi jalan umum.
Supaya liburanmu tetap menyenangkan tanpa bikin orang lokal risih, yuk ikuti beberapa tips penting berikut!
📸 1. Jangan Ambil Foto Orang Tanpa Izin
Privasi di Jepang sangat dijunjung tinggi. Bahkan di tempat umum, memotret wajah seseorang tanpa izin bisa dianggap tidak sopan — apalagi anak kecil atau petugas publik.
Kalau kamu ingin memotret kimono cantik di jalan Kyoto atau orang sedang beraktivitas, sebaiknya minta izin dulu dengan sopan.
Kamu bisa bilang:
「写真を撮ってもいいですか?」(Shashin o totte mo ii desu ka?)
Artinya: “Boleh saya ambil foto?”
🏯 2. Hati-hati di Area Kuil & Kuil Shinto
Banyak kuil di Jepang melarang foto di area dalam (utama), seperti ruang doa atau altar. Biasanya sudah ada tanda “📷🚫 No Photography”.
Selalu perhatikan papan petunjuk sebelum memotret. Kalau ragu, tanya petugas dengan sopan — mereka biasanya akan menjawab dengan senyum dan bahasa tubuh yang ramah.
🚆 3. Jangan Menghalangi Jalan atau Eskalator
Kalau mau ambil foto di tempat ramai seperti stasiun, jangan berhenti mendadak atau berdiri lama di jalur orang lewat.
Gunakan sisi yang sepi, dan hindari foto di tengah keramaian karena bisa mengganggu arus orang yang sedang terburu-buru.
Jepang sangat menghargai efisiensi, jadi berdiri lama hanya untuk selfie bisa bikin orang sekitar kesal.
🏮 4. Pahami Area yang Dilarang Foto
Beberapa tempat seperti museum, butik mewah, atau teater kabuki melarang pengambilan gambar sama sekali.
Kamu bisa tahu dari tanda seperti:
- 
「撮影禁止」(Satsuei kinshi) = Dilarang memotret
 - 
「フラッシュ禁止」(Furasshu kinshi) = Dilarang pakai flash
 
Hormati aturan ini — melanggar bisa bikin kamu ditegur langsung oleh staf.
☕ 5. Kalau di Kafe atau Restoran, Cepat dan Sopan
Foto makanan memang menggoda, tapi jangan terlalu lama mengatur angle sampai makananmu dingin dan orang lain terganggu.
Usahakan hanya 1–2 kali jepret, lalu makan segera.
Selain itu, hindari berdiri atau memotret pelanggan lain di meja sekitar.
🏔️ 6. Gunakan Mode Senyap di Smartphone
Banyak orang Jepang merasa terganggu dengan suara shutter kamera.
Kalau kamu foto di tempat umum atau di dalam transportasi, aktifkan silent mode atau gunakan kamera mirrorless yang tidak berisik.
🏡 7. Jangan Foto Rumah atau Properti Pribadi
Di kota kecil atau desa tradisional seperti Shirakawa-go atau Gion, banyak rumah penduduk tampak cantik seperti spot wisata.
Namun, itu tetap rumah pribadi. Jangan memotret halaman, jendela, atau orang di dalamnya tanpa izin — hal ini sering jadi keluhan warga lokal terhadap turis asing.
🌸 8. Pilih Waktu & Tempat yang Tepat
Kalau kamu ingin foto di spot populer seperti Fushimi Inari Taisha atau Arashiyama, datang lebih pagi.
Selain hasil foto lebih bagus, kamu juga tidak mengganggu orang lain yang ingin beribadah atau berfoto.
🧠 9. Hindari Selfie di Tempat Berbahaya
Misalnya di rel kereta, pinggir jalan sempit, atau jembatan tinggi.
Selain berisiko, di Jepang selfie di tempat berbahaya bisa dianggap melanggar aturan keselamatan publik.
Utamakan keselamatan diri dan orang lain.
🎌 10. Nikmati Momen, Jangan Cuma Mengejar Foto
Kadang, terlalu sibuk mencari “foto Instagramable” malah bikin kamu kehilangan momen.
Cobalah sesekali taruh kamera dan nikmati suasananya langsung — karena Jepang bukan cuma soal gambar indah, tapi juga pengalaman yang menenangkan.
Foto-foto di Jepang memang menyenangkan, tapi lebih penting lagi menjaga etika dan menghormati lingkungan sekitar.
Dengan sedikit kesadaran dan sopan santun, kamu bisa tetap mendapatkan foto-foto terbaik tanpa mengganggu orang lokal — dan justru meninggalkan kesan positif sebagai wisatawan yang berbudaya.

				
			
                
                




 
 
 
 
 



