Buat turis pemula, nama stasiun di Jepang bisa bikin bingung banget. Banyak banget nama stasiun yang mirip padahal lokasinya beda jauh! Salah turun atau salah naik bisa bikin kamu nyasar dan buang waktu (dan duit!). Biar nggak kejadian, simak tips ini dulu, ya.
✅ 1️⃣ Kenali Nama Stasiun Lengkap
Jangan cuma hafal nama depan stasiun. Contoh:
-
Ueno dan Keisei Ueno (berbeda jalur!)
-
Shin-Osaka vs Osaka (beda fungsi: Shin-Osaka untuk Shinkansen)
-
Namba, JR Namba, dan Osaka-Namba (semua beda operator)
Selalu periksa nama stasiun lengkap di peta.
✅ 2️⃣ Cek Jalur dan Operator
Stasiun dengan nama mirip bisa punya jalur berbeda:
-
JR, Metro, Keisei, Hankyu, Kintetsu, dll.
Kalau ragu, lihat logonya: -
JR logo hijau
-
Metro logo biru
-
Jalur swasta punya logo khusus
✅ 3️⃣ Gunakan Aplikasi Navigasi Terpercaya
Install aplikasi seperti:
-
Google Maps
-
NAVITIME
-
Japan Transit Planner
-
Tokyo Subway Navigation
Aplikasi ini menampilkan jalur kereta, platform, dan estimasi waktu pindah jalur.
✅ 4️⃣ Catat Peta dan Rute Sebelum Berangkat
Jangan cuma mengandalkan sinyal internet. Screenshot peta jalur kereta, nama stasiun tujuan, dan peta area stasiun.
✅ 5️⃣ Tanya Petugas Kalau Ragu
Petugas stasiun di Jepang sigap membantu turis. Tunjukkan rute di HP atau tiketmu kalau bingung. Biasanya mereka akan menunjukkan jalur atau platform yang benar.
✅ 6️⃣ Perhatikan Papan Nama dan Warna Jalur
Di stasiun Jepang, jalur biasanya ditandai warna. Contoh:
-
Jalur Ginza → oranye
-
Jalur Marunouchi → merah
Selain nama stasiun, selalu cek warna dan nomor jalur di papan petunjuk.
Nama stasiun mirip itu jebakan klasik buat turis di Jepang. Tapi dengan persiapan, aplikasi pendukung, dan sedikit kejelian, kamu bisa menjelajah kota tanpa takut nyasar!
Selamat jalan-jalan tanpa drama nyasar! 🚆✨