Menu

Dark Mode
3 Orang WNI Berhasil Direkrut Operator Bus Meitetsu, Jadi Driver Asing Pertama di 3 Prefektur Tokai Kosakata Jepang di Resep Masakan Rumahan: Apa Itu ‘Itameru’ dan ‘Niru’? 🎥 Tips Ngevlog Sendiri di Jepang Tanpa Bikin Orang Jepang Risih Shueisha Gratiskan Baca 10 Manga Simul-Release Versi Bahasa Indonesia di Aplikasi MANGA Plus Selama Setahun Band Rock Ellegarden Jadi Pengisi Lagu Pembuka Baru Anime One Piece, “Carmine” Rekor Baru: 120 Negara Hadiri Peringatan 80 Tahun Bom Atom Hiroshima dan Nagasaki

Culture

🧵 Sashiko: Teknik Menjahit Tradisional yang Kini Jadi Tren Dunia

badge-check


					🧵 Sashiko: Teknik Menjahit Tradisional yang Kini Jadi Tren Dunia Perbesar

Dari tradisi lama yang lahir di pedesaan Jepang, kini menjadi inspirasi fashion dunia—itulah Sashiko (刺し子). Teknik menjahit ini awalnya sederhana, tapi menyimpan cerita panjang tentang ketekunan, keberlanjutan, dan keindahan dalam keterbatasan.

🪡 Apa Itu Sashiko?

Secara harfiah, sashiko berarti “tusukan kecil”. Ini adalah teknik menjahit tangan dari Jepang yang menggunakan benang putih di atas kain berwarna gelap, biasanya biru indigo. Motifnya berupa pola-pola geometris berulang seperti segitiga, gelombang, asanoha (daun hemp), atau seigaiha (ombak laut).

Awalnya, sashiko bukan soal estetika, tapi soal fungsi.

🧥 Akar Tradisi: Keberlanjutan dan Kecermatan

Sashiko berkembang pada zaman Edo (1603–1868) sebagai cara para petani dan nelayan memperkuat, menambal, dan menghangatkan pakaian kerja. Di masa sulit, kain mahal dan langka, jadi teknik ini jadi solusi untuk membuat pakaian bertahan lebih lama.

Selain memperkuat kain, sashiko juga:

  • Menjadi simbol ketekunan dan kasih sayang (terutama dari ibu ke anak)

  • Menunjukkan identitas keluarga atau wilayah melalui motif tertentu

  • Menjadi praktik meditatif yang menenangkan pikiran

🌎 Dari Desa ke Dunia

Seiring berkembangnya minat pada slow fashion dan kerajinan tangan, sashiko mulai dikenal luas di luar Jepang. Desainer modern dan pencinta gaya hidup berkelanjutan menyukai sashiko karena:

  • Visualnya minimalis tapi elegan

  • Mendukung semangat reuse & recycle

  • Cocok untuk menghias jaket denim, tote bag, hingga dompet kulit

Kini, tak sedikit merek fashion global dan pengrajin lokal yang menggabungkan unsur sashiko dalam karya mereka.

🧘‍♀️ Lebih dari Menjahit: Sashiko sebagai Meditasi

Banyak praktisi sashiko modern merasa aktivitas ini seperti meditasi aktif. Setiap tusukan yang berulang memberi rasa tenang dan fokus. Di Jepang sendiri, ada komunitas yang menggunakan sashiko sebagai terapi kesehatan mental.

✨ Simbol Kecantikan yang Fungsional

Sashiko adalah contoh sempurna budaya Jepang: menemukan keindahan dalam fungsi dan keterbatasan. Dari kain bekas menjadi benda bernilai seni, dari tambalan menjadi tren global.


Sashiko bukan sekadar teknik menjahit, tapi cerminan filosofi hidup Jepang—menghargai apa yang dimiliki, memperpanjang usia benda, dan menemukan keindahan dalam detail kecil. Dan yang terpenting: semua itu bisa dilakukan dengan tangan sendiri, perlahan-lahan, tusukan demi tusukan.

Kalau kamu penasaran atau ingin coba sendiri, cukup benang putih, kain tua, dan sedikit kesabaran—siapa tahu, kamu sedang menjahit lebih dari sekadar kain, tapi juga ketenangan batin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

❄️ Misogi: Ritual Pembersihan Diri di Air Dingin Sebelum Doa

2 August 2025 - 19:30 WIB

🌿 Sakaki: Pohon Suci dalam Ritual Shinto yang Tak Boleh Sembarangan Dipotong

1 August 2025 - 17:30 WIB

🖋️ Goshuin: Cap Stempel Kuil yang Jadi Catatan Spiritual & Seni Kaligrafi

1 August 2025 - 09:19 WIB

“Shugendō”: Jalan Spiritual Gunung yang Masih Dijalani Biksu Pendaki

31 July 2025 - 17:30 WIB

“Bon Odori”: Menari Bersama Arwah Leluhur dalam Irama Musim Panas

30 July 2025 - 18:30 WIB

Trending on Culture