Dua cabang jaringan minimarket Jepang Ministop di Prefektur Kyoto diduga telah memalsukan tanggal kedaluwarsa pada makanan yang dibuat di dapur mereka selama beberapa tahun, kata pusat kesehatan setempat pada Selasa.
Pengungkapan ini muncul setelah operator Ministop Co., anak perusahaan raksasa ritel Aeon Co., pada Senin menyatakan telah menemukan praktik pelanggaran serupa di 23 toko yang tersebar di Tokyo, Saitama, Aichi, Kyoto, Osaka, Hyogo, dan Fukuoka.
Meskipun belum ada masalah kesehatan yang dilaporkan, Ministop untuk sementara menghentikan penjualan onigiri (nasi kepal), bento (kotak makan siang), dan hidangan deli lainnya di sekitar 1.600 toko di seluruh Jepang.
Dalam pemeriksaan oleh pusat kesehatan setempat, pekerja di dua cabang Kyoto mengaku menunda pemasangan label pada makanan yang diproduksi di dapur internal mereka “selama beberapa tahun.”
Sementara itu, pekerja di dua toko Ministop di Prefektur Hyogo diduga menerima instruksi dari pemilik toko untuk memalsukan tanggal kedaluwarsa ketika ada makanan berlebih yang diproduksi.
Pusat kesehatan di kedua prefektur tersebut telah memberikan arahan kepada toko-toko terkait berdasarkan undang-undang keamanan pangan.
Pelanggaran di 23 toko ini terungkap pada bulan Juni, ketika sebuah organisasi swasta yang dikontrak oleh Ministop untuk melakukan inspeksi rutin menemukan praktik tersebut.
Dengan hampir separuh dari jumlah toko bermasalah berada di Prefektur Osaka, pemerintah prefektur menyatakan berencana melakukan inspeksi langsung di tiga toko dalam yurisdiksinya untuk memastikan kondisi sebenarnya.
Sc : KN