Menu

Dark Mode
PM Shigeru Ishiba Promosikan Kuliner Jepang di New York untuk Perluas Pasar Ekspor Tiga Orang Diserang Semprotan Gas Air Mata di Edogawa Tokyo. Polisi Buru Dua Pelaku Bertopeng Season Kedua Anime Ranma ½ Tayang Oktober, Bawa Lagu Tema Baru dan Cast Legendaris Program “Kampung Halaman Afrika” Pemerintah Jepang Akan Dihentikan Akibat Protes Publik Panduan Frasa Bahasa Jepang Saat Naik Taksi Stasiun Shinjuku Tetap Jadi yang Tersibuk di Jaringan JR East

News

Program “Kampung Halaman Afrika” Pemerintah Jepang Akan Dihentikan Akibat Protes Publik

badge-check


					Program “Kampung Halaman Afrika” Pemerintah Jepang Akan Dihentikan Akibat Protes Publik Perbesar

Badan bantuan yang didukung pemerintah Jepang tengah mempertimbangkan untuk menghentikan program “kampung halaman” yang memicu protes berupa panggilan telepon dan surel ke pemerintah kota yang ditunjuk sebagai lokasi program, di tengah klaim bahwa inisiatif tersebut akan mendorong imigrasi dari Afrika, menurut beberapa sumber pada Kamis.

Bulan lalu, setelah Japan International Cooperation Agency (JICA) menetapkan empat kota untuk memperkuat hubungan dengan Afrika, pemerintah kota-kota tersebut dibanjiri keluhan publik yang menuding bahwa peningkatan migrasi dari Afrika akan memperburuk ketertiban umum.

Dalam program “JICA Africa Hometown”, keempat kota dipasangkan dengan negara-negara mitra di Afrika: Imabari di Prefektur Ehime dengan Mozambik, Kisarazu di Prefektur Chiba dengan Nigeria, Nagai di Prefektur Yamagata dengan Tanzania, dan Sanjo di Prefektur Niigata dengan Ghana.

Setelah pengumuman program tersebut di sela-sela Konferensi Internasional Tokyo ke-9 tentang Pembangunan Afrika (TICAD9) di Yokohama pada Agustus lalu, pemerintah Nigeria menyatakan bahwa Jepang akan “menciptakan kategori visa khusus bagi anak muda Nigeria yang berbakat, inovatif, dan terampil tinggi untuk tinggal dan bekerja di Kisarazu.”

Namun, Jepang menegaskan tidak berencana membuat visa semacam itu dan telah meminta Nigeria untuk mengoreksi informasi tersebut.

Pada Kamis pagi, Kepala Sekretaris Kabinet Yoshimasa Hayashi mengatakan dalam konferensi pers bahwa pemerintah tengah berdiskusi dengan JICA, Kementerian Luar Negeri, dan pemerintah kota terkait untuk segera memutuskan arah program tersebut.

Jepang secara tradisional menerapkan kebijakan imigrasi yang ketat dan berhati-hati terhadap pekerja asing, meski dalam beberapa tahun terakhir semakin banyak menerima pekerja asing dengan status “pekerja terampil khusus” untuk menutupi kekurangan tenaga kerja yang kronis akibat penuaan penduduk dan menurunnya angka kelahiran.

 Sc : KN

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

PM Shigeru Ishiba Promosikan Kuliner Jepang di New York untuk Perluas Pasar Ekspor

25 September 2025 - 18:30 WIB

Tiga Orang Diserang Semprotan Gas Air Mata di Edogawa Tokyo. Polisi Buru Dua Pelaku Bertopeng

25 September 2025 - 18:10 WIB

Stasiun Shinjuku Tetap Jadi yang Tersibuk di Jaringan JR East

25 September 2025 - 15:16 WIB

Pesawat Tempur F-15 Jepang Tiba di Jerman untuk Pertukaran Pertahanan, Pertama Kalinya Dikerahkan ke Eropa

25 September 2025 - 15:10 WIB

Populasi Rusa di Taman Nara Pecah Rekor, Cedera Wisatawan Ikut Meningkat

25 September 2025 - 14:10 WIB

Trending on News