Menu

Dark Mode
IHG Akan Bangun Hotel Raksasa 817 Kamar Dekat Universal Studios Japan, Target Buka 2029 Cara Bertanya dengan Nada Halus ala Orang Jepang Festival 30 Tahun Evangelion Akan Menayangkan Anime Pendek Baru Karya Hideaki Anno Sukses Global, Netflix Resmi Umumkan Season 2 Last Samurai Standing Jepang Rencanakan Perluasan Zona Larangan Drone hingga 1 Kilometer demi Antisipasi Terorisme Anime “Odekake Kozame” Resmi Dapat Musim Kedua, Tayang April 2026 di YouTube

News

Program “Kampung Halaman Afrika” Pemerintah Jepang Akan Dibatalkan Akibat Protes Publik

badge-check


					Program “Kampung Halaman Afrika” Pemerintah Jepang Akan Dibatalkan Akibat Protes Publik Perbesar

Badan bantuan yang didukung pemerintah Jepang tengah mempertimbangkan untuk membatalkan program “kampung halaman” yang memicu protes berupa panggilan telepon dan surel ke pemerintah kota yang ditunjuk sebagai lokasi program, di tengah klaim bahwa inisiatif tersebut akan mendorong imigrasi dari Afrika, menurut beberapa sumber pada Kamis.

Bulan lalu, setelah Japan International Cooperation Agency (JICA) menetapkan empat kota untuk memperkuat hubungan dengan Afrika, pemerintah kota-kota tersebut dibanjiri keluhan publik yang menuding bahwa peningkatan migrasi dari Afrika akan memperburuk ketertiban umum.

Dalam program “JICA Africa Hometown”, keempat kota dipasangkan dengan negara-negara mitra di Afrika: Imabari di Prefektur Ehime dengan Mozambik, Kisarazu di Prefektur Chiba dengan Nigeria, Nagai di Prefektur Yamagata dengan Tanzania, dan Sanjo di Prefektur Niigata dengan Ghana.

Setelah pengumuman program tersebut di sela-sela Konferensi Internasional Tokyo ke-9 tentang Pembangunan Afrika (TICAD9) di Yokohama pada Agustus lalu, pemerintah Nigeria menyatakan bahwa Jepang akan “menciptakan kategori visa khusus bagi anak muda Nigeria yang berbakat, inovatif, dan terampil tinggi untuk tinggal dan bekerja di Kisarazu.”

Namun, Jepang menegaskan tidak berencana membuat visa semacam itu dan telah meminta Nigeria untuk mengoreksi informasi tersebut.

Pada Kamis pagi, Kepala Sekretaris Kabinet Yoshimasa Hayashi mengatakan dalam konferensi pers bahwa pemerintah tengah berdiskusi dengan JICA, Kementerian Luar Negeri, dan pemerintah kota terkait untuk segera memutuskan arah program tersebut.

Jepang secara tradisional menerapkan kebijakan imigrasi yang ketat dan berhati-hati terhadap pekerja asing, meski dalam beberapa tahun terakhir semakin banyak menerima pekerja asing dengan status “pekerja terampil khusus” untuk menutupi kekurangan tenaga kerja yang kronis akibat penuaan penduduk dan menurunnya angka kelahiran.

 Sc : KN

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

IHG Akan Bangun Hotel Raksasa 817 Kamar Dekat Universal Studios Japan, Target Buka 2029

22 December 2025 - 10:10 WIB

Jepang Rencanakan Perluasan Zona Larangan Drone hingga 1 Kilometer demi Antisipasi Terorisme

19 December 2025 - 16:10 WIB

Antrean Mengular Hingga 4 Jam, Warga Jepang Rela Menunggu Demi Lihat Panda Terakhir Sebelum Pulang ke China

19 December 2025 - 11:30 WIB

Pemerintah Jepang Pertimbangkan Kemampuan Bahasa Jepang Jadi Syarat untuk Mengajukan Permanen Residen Bagi Warga Asing

19 December 2025 - 11:10 WIB

Jetstar Japan Buka Rute Internasional Baru ke Kaohsiung, Pertama dalam Lebih dari 8 Tahun

19 December 2025 - 10:10 WIB

Trending on News