Menu

Dark Mode
Karōshi: Fenomena Kematian karena Kerja Berlebihan di Jepang Film Kedua “Mobile Suit Gundam Hathaway: The Sorcery of Nymph Circe” Tayang Januari 2026, Bandai Namco Rilis Trailer Baru Takikomi Gohan: Nasi Campur Ala Jepang yang Lezat dan Bergizi 🏆 Frasa Jepang Saat Menyemangati Tim Olahraga Jepang Susun Strategi Nasional untuk Kembangkan AI Domestik, Kurangi Ketergantungan pada Teknologi Asing Perusahaan Jepang Gunakan Aplikasi dan Kebijakan Baru untuk Cegah Karyawan Muda Cepat Resign

News

Inovasi Baru, Jepang Panen Padi di Lahan Kering untuk Pertama Kalinya

badge-check


					Inovasi Baru, Jepang Panen Padi di Lahan Kering untuk Pertama Kalinya Perbesar

Padi yang ditanam di lahan kering dalam tahun pertama uji coba baru-baru ini berhasil dipanen di Niigata, membawa kegembiraan bagi para pihak yang terlibat dalam proyek tersebut.

Metode “penanaman langsung hemat air di lahan kering”, yang menabur benih padi langsung ke tanah tanpa menggenanginya, menunjukkan hasil yang menjanjikan di kota Niigata, Jepang tengah. Dibandingkan dengan metode sawah konvensional, cara ini dapat menghemat tenaga kerja, meningkatkan efisiensi, memperluas skala pertanian, dan menambah produksi untuk memenuhi permintaan. Pada 2 Oktober, perusahaan pertanian Vege Abio yang berbasis di Niigata (bagian dari grup NSG) memamerkan hasil panen padi yang ditanam dengan teknik ini.

Vege Abio memulai percobaan tersebut setelah membentuk tim proyek bersama Koperasi Pertanian Niigatashi dan Niigata-Kubota Corp. Pada tahun pertama, mereka menanam benih padi di lahan seluas sekitar 0,57 hektare.

Pada 2 Oktober, varietas padi tahan panas bernama “Niji no Kirameki” dipanen menggunakan mesin pemanen di distrik Kita, Niigata.

Menurut Vege Abio, dibandingkan metode sawah konvensional, sistem tanam langsung ini menghilangkan tahap penyemaian dan pemindahan bibit, serta hanya menggunakan air dalam jumlah minimal bila diperlukan, sehingga waktu pengelolaan air berkurang drastis. Akibatnya, beban kerja total dapat dikurangi hingga sekitar 60%.

Selain itu, karena lahan tidak digenangi air, emisi gas metana — yang biasanya dihasilkan dari sawah basah — juga berkurang secara signifikan, memberikan manfaat bagi lingkungan.

Kazuhiko Kato (42), direktur Vege Abio yang menyaksikan panen tersebut, menyatakan semangatnya untuk memperluas proyek:

“Kami senang bisa mencapai tahap panen pada tahun pertama. Kami ingin secara bertahap memperluas area tanam,” katanya.
Ia juga menambahkan,
“Dengan semakin banyaknya lahan tidak terpakai, jika metode ini bisa diterapkan secara luas, setiap petani bisa mengelola dua kali lipat lahan, mengatasi kekurangan tenaga kerja, dan menekan biaya.”

Pemerintah Jepang sendiri mendukung penyebaran metode tanam langsung di lahan kering melalui subsidi, sementara Pemerintah Prefektur Niigata berencana mengumpulkan data hasil panen untuk mendorong perluasan budidaya.

Namun, masih ada tantangan seperti ketidakstabilan hasil panen dan pengendalian gulma.

Masuro Sakata, manajer di BASF Japan — perusahaan kimia yang bekerja sama dalam proyek ini — menjelaskan,

“Tanpa genangan air, berbagai gulma mudah tumbuh. Kami akan terus mendukung proyek ini, misalnya dengan memberikan pelatihan tentang waktu optimal penggunaan herbisida.”

Sc : mainichi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Warga Indonesia Ditangkap di Suzuka karena Diduga Tinggal Ilegal Selama 9,5 Tahun

14 October 2025 - 13:10 WIB

Pasangan Lansia Diserang Beruang di Gunma, Polisi Imbau Warga Waspada

14 October 2025 - 11:10 WIB

World Expo Osaka 2025 Resmi Ditutup Setelah Enam Bulan, Dikunjungi Lebih dari 25 Juta Orang

14 October 2025 - 10:10 WIB

Toyota dan Sumitomo Metal Mining Kembangkan Material Katoda untuk Baterai Solid-State, Target Rilis Mobil Listrik 2027–2028

13 October 2025 - 18:30 WIB

Cedera Usai Bela Liverpool, Wataru Endo Mundur dari Timnas Jepang untuk Jeda Internasional Oktober

13 October 2025 - 16:30 WIB

Trending on News