Raksasa teknologi Jepang SoftBank Group Corp. mengumumkan pada Rabu bahwa pihaknya akan mengakuisisi divisi robotika milik perusahaan otomasi industri asal Swiss, ABB Ltd., senilai US$5,38 miliar (sekitar Rp85 triliun) pada tahun 2026. Langkah ini dilakukan untuk memperkuat bisnis robotika SoftBank dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI).
SoftBank selama ini memang berfokus pada investasi di industri yang berpusat pada AI, termasuk semikonduktor, robotika, pusat data, dan infrastruktur energi.
“Kami akan menyatukan teknologi dan talenta kelas dunia di bawah visi bersama untuk menggabungkan Artificial Super Intelligence dan robotika — mendorong evolusi revolusioner yang akan membawa kemajuan bagi umat manusia,”
ujar Masayoshi Son, Chairman dan CEO SoftBank Group, dalam pernyataan resminya.
Awal tahun ini, SoftBank telah menggabungkan seluruh bisnis robotikanya, termasuk SoftBank Robotics Group Corp., yang dikenal lewat robot humanoid “Pepper”, ke dalam satu perusahaan baru untuk memperkuat efisiensi dan arah pengembangan.
SoftBank juga terus meningkatkan investasinya di bidang AI. Pada April lalu, perusahaan ini menyatakan akan menambah investasi hingga US$40 miliar ke OpenAI, pengembang chatbot ChatGPT, di luar investasi sebelumnya sebesar US$2,2 miliar, demi mencapai visinya mewujudkan Artificial Super Intelligence.
Selain itu, SoftBank dan sejumlah mitra strategis lainnya juga berencana menginvestasikan setidaknya US$500 miliar dalam infrastruktur AI di Amerika Serikat selama empat tahun ke depan, dalam proyek besar bernama “Stargate Project.”
Dengan akuisisi ABB dan proyek-proyek besar yang tengah berjalan, SoftBank semakin menegaskan ambisinya menjadi kekuatan utama di era AI global, di mana Jepang tak hanya dikenal lewat animasi dan robot imut, tapi juga sebagai pusat inovasi kecerdasan buatan tingkat dunia.
Sc ; JT