Seiring meningkatnya minat wisata ke Jepang, banyak pasangan juga mulai melirik negeri sakura sebagai lokasi destination wedding. Namun, ada satu hal yang sering jadi penghalang: upacara pernikahan di Jepang — baik Shinto maupun Buddha — tidak memiliki kekuatan hukum. Bahkan bagi warga Jepang sendiri, pernikahan baru dianggap sah setelah pasangan mendaftarkan pernikahannya di balai kota (city hall) dengan dokumen resmi berbahasa Jepang.
Nah, perusahaan layanan pernikahan Michinoku Wakon, yang berbasis di Sendai, kini menghadirkan solusi lewat program “Japan Legal Wedding.” Program ini tidak hanya membantu merencanakan upacara bergaya tradisional Jepang, tetapi juga mengurus seluruh dokumen legal agar pernikahan pasangan tersebut diakui secara resmi oleh hukum Jepang. Setelah proses selesai, pasangan akan menerima sertifikat pernikahan legal Jepang yang bisa digunakan untuk keperluan resmi di negara asal mereka.
Selain upacara di kuil dan kuil Buddha, Michinoku Wakon juga menawarkan pengalaman unik bernama “Shogun Wedding” di Sendai Castle Ruins dan Shiroishi Castle di Prefektur Miyagi. Paket ini termasuk sesi foto dan upacara dengan pakaian pernikahan tradisional Jepang, serta pemotretan bertema samurai armor di area kastil — sempurna bagi pecinta sejarah Jepang. ⚔️✨
Pihak Michinoku Wakon menyarankan calon pengantin untuk mulai proses 3–6 bulan sebelum tanggal pernikahan yang diinginkan, agar semua persiapan dan dokumen dapat selesai tepat waktu.
Sc : SN24michinokuwakon







