Banyak orang Indonesia yang pertama kali ke Jepang sering khawatir “duh, nanti di sana susah cari ini nggak ya?”
Akibatnya, koper jadi super berat karena terlalu banyak barang yang sebenarnya nggak perlu dibawa. Padahal Jepang itu negara yang sangat lengkap dan serba ada — dari barang sehari-hari, obat, sampai alat elektronik semuanya tersedia dan mudah dibeli.
Supaya bawaanmu lebih ringan dan perjalanan lebih nyaman, berikut daftar barang yang sebaiknya nggak usah dibawa ke Jepang (karena bisa beli di sana atau malah nggak akan kepakai).
🧴 1. Sabun, Sampo, dan Skincare Ukuran Besar
Semua hotel di Jepang, bahkan yang murah sekalipun, biasanya sudah menyediakan sabun, sampo, dan conditioner — kualitasnya pun bagus!
Kalau kamu punya produk favorit, cukup bawa ukuran travel size aja. Selain lebih ringan, kamu juga bisa coba produk lokal Jepang yang terkenal lembut di kulit.
💡 Tips: Di konbini (seperti 7-Eleven, Lawson, atau FamilyMart) dan drugstore (Matsumoto Kiyoshi, Donki, dll.) banyak produk skincare mini dan refill murah.
🧻 2. Tisu Toilet atau Tisu Basah
Tisu toilet? Sudah pasti tersedia di mana-mana, bahkan di toilet umum Jepang yang super bersih.
Tisu basah juga dijual di setiap konbini dengan berbagai varian — dari yang antibakteri, beraroma, sampai yang khusus untuk wajah.
👕 3. Terlalu Banyak Baju
Cuaca di Jepang memang berubah-ubah, tapi bukan berarti kamu harus bawa satu koper penuh pakaian.
Gunakan layering style: bawa beberapa atasan dasar dan satu outer sesuai musim. Laundry coin tersedia di hampir semua hotel dan apartemen.
💡 Tips: Di musim dingin, kamu bisa beli heattech di Uniqlo — ringan, hangat, dan lebih efisien daripada bawa sweater tebal dari Indonesia.
🍜 4. Makanan Instan Terlalu Banyak
Banyak traveler Indonesia bawa mi instan, sambal, atau abon dalam jumlah banyak. Padahal di Jepang juga ada banyak makanan halal dan konbini meal yang aman untuk muslim.
Kalau mau hemat, bawa 1–2 bungkus mi instan buat jaga-jaga saja — jangan satu dus!
💊 5. Obat-Obatan Umum
Obat seperti paracetamol, vitamin C, atau pereda flu bisa kamu beli di apotek Jepang (drugstore) dengan mudah.
Yang perlu diperhatikan justru izin membawa obat dari Indonesia — karena beberapa kandungan seperti pseudoephedrine atau codeine dilarang diimpor ke Jepang tanpa izin khusus.
💡 Tips: Kalau mau tetap bawa obat dari Indonesia, siapkan surat dokter dan daftar kandungan obat untuk berjaga-jaga di imigrasi.
🔌 6. Alat Elektronik Berat
Hair dryer, catokan, setrika kecil, atau charger berlebihan hanya akan bikin koper penuh.
Hotel Jepang umumnya menyediakan hair dryer, dan kamu bisa beli adaptor tipe A di sana dengan harga murah (sekitar ¥200–¥500).
🩴 7. Sandal Rumah atau Slipper
Hotel dan ryokan di Jepang selalu menyediakan slipper. Bahkan di beberapa tempat, kamu wajib ganti slipper saat masuk area kamar mandi.
Bawa sendiri justru buang tempat di koper.
🧢 8. Payung
Jepang terkenal dengan payung lipat dan payung transparannya. Kamu bisa beli di minimarket seharga ¥500-an aja.
Bawa payung dari Indonesia cuma bikin repot — dan kalau hilang, ya sayang.
📖 9. Buku Panduan Cetak
Sekarang semua info bisa kamu akses lewat smartphone. Cukup instal aplikasi seperti Google Maps, Japan Travel, atau HyperDia, dan aktifkan eSIM/pocket Wi-Fi.
Buku panduan cetak berat, jarang dibuka, dan bikin tas tambah sesak.
👜 10. Tas Besar Cadangan
Banyak orang bawa 2–3 tas “buat jaga-jaga” padahal akhirnya nggak terpakai.
Kalau kamu berencana belanja, cukup bawa 1 tas lipat yang bisa digulung. Di Jepang, tas belanja lipat juga mudah dan murah dibeli di Daiso atau Seria.
Jepang termasuk negara yang super lengkap dan praktis.
Semakin ringan barang bawaanmu, semakin mudah kamu berpindah tempat — apalagi kalau naik kereta atau bus antar kota.










