Kecelakaan yang melibatkan bus tanpa sopir di Hachioji, pinggiran Tokyo, pada bulan Agustus lalu, disebabkan oleh kesalahan pembacaan posisi kendaraan, demikian diungkap otoritas pada 10 November.
Insiden itu terjadi sekitar pukul 11.30 pagi pada 29 Agustus, ketika bus yang tengah menjalani uji coba demonstrasi di Jalan Nasional No. 20, kawasan Takao, menabrak pohon di tepi jalan.
Tiga dari 15 penumpang di dalam bus mengalami luka ringan.
Menurut Biro Pembangunan Perkotaan Metropolitan Tokyo, kesalahan posisi tersebut terjadi akibat cacat desain sistem, dan fitur otomatis untuk mencegah perubahan arah mendadak juga tidak berfungsi saat kejadian.
Bus otonom tersebut seharusnya mengemudi menggunakan informasi posisi dan arah kendaraan yang diperbarui setiap 0,1 detik. Namun, sistem secara keliru membaca data posisi dari 22 detik sebelumnya, membuat bus berbelok tajam untuk kembali ke posisi lama itu dan akhirnya menabrak pohon di sisi kiri jalan.
Fitur pengaman yang seharusnya mencegah belokan mendadak hanya aktif jika kecepatan kendaraan mencapai sekitar 30 km/jam atau lebih. Saat kecelakaan terjadi, bus melaju dengan kecepatan 20–25 km/jam.
Ban depan mengarah sekitar 25 derajat ke kiri, tetapi instruksi sistem tidak memperhitungkannya, sehingga bus tetap bergerak ke arah pohon.
Selain itu, bus tidak dilengkapi sistem pencegahan tabrakan mandiri (collision avoidance system) yang bisa menghentikan kecelakaan semacam ini.
Sc ; mainichi










