Pemerintah Jepang dan partai berkuasa Partai Demokrat Liberal (LDP) sedang mempertimbangkan untuk melipatgandakan pajak keberangkatan menjadi 3.000 yen per orang sebagai upaya membiayai berbagai langkah untuk mengatasi masalah yang muncul akibat lonjakan pariwisata masuk (inbound tourism), menurut sumber yang mengetahui rencana tersebut pada Rabu (2/10).
Kenaikan pajak ini nantinya juga akan berlaku bagi wisatawan Jepang yang bepergian ke luar negeri, karena biaya tersebut sudah termasuk dalam harga tiket pesawat dan kapal laut.
Sebagai bentuk kompensasi, pemerintah disebutkan tengah mempertimbangkan untuk menggunakan sebagian pendapatan pajak tersebut guna menurunkan biaya pembuatan paspor, ujar sumber yang sama.
Beberapa anggota LDP bahkan mendorong agar pajak keberangkatan dinaikkan lebih dari 3.000 yen.
Pada tahun fiskal yang berakhir Maret 2025, Jepang mencatat pendapatan rekor sebesar 52,48 miliar yen dari pajak keberangkatan ini. Pemerintah berencana memanfaatkan tambahan pemasukan itu untuk mengatasi masalah kepadatan, kemacetan, dan perilaku tidak tertib di lokasi wisata yang semakin parah akibat ledakan turis asing.
Sebagai contoh, pemerintah berencana memperkenalkan sistem reservasi parkir berbasis AI untuk membantu mengurangi kemacetan di area wisata populer.
Sc : JT








