Menu

Dark Mode
Menteri Keuangan Jepang: AS Tidak Meminta Pelemahan Dolar dalam Pembicaraan Dagang Shimenawa dan Omamori: Simbol Pelindung dari Roh Jahat dalam Budaya Jepang Huis Ten Bosch Buka Area Baru Bertema Miffy Mulai Juni 2025 Pre Order Nintendo Switch 2 di Jepang Lampaui Pasokan Kurotamago: Telur Hitam dari Hakone yang Konon Bisa Memperpanjang Umur ‘Naruhodo ne~’ vs. ‘Hee~’: Merespons dengan Nada Natural dalam Bahasa Jepang

TRAVEL

Terlalu Banyak Wisatawan, Desa Shirakawa Luncurkan Panduan Baru

badge-check


					Terlalu Banyak Wisatawan, Desa Shirakawa Luncurkan Panduan Baru Perbesar

Desa Shirakawa di Prefektur Gifu telah merilis sebuah buku panduan wisata yang tidak biasa untuk mengatasi permasalahan overtourism di kawasan Warisan Budaya Dunia UNESCO yang terkenal dengan rumah-rumah tradisional beratap jerami gaya gassho-zukuri.

Panduan bertajuk “Reconnecting Shirakawago” ini menekankan bahwa lanskap desa bukanlah taman hiburan, melainkan area tempat tinggal warga lokal.

Buku panduan tersebut tidak hanya memberikan informasi wisata, tetapi juga membahas tantangan yang dihadapi oleh desa berpenduduk sekitar 1.500 orang serta memberikan imbauan dan etika berkunjung bagi wisatawan.

“Warga desa sudah terlalu lelah untuk selalu menyambut wisatawan dengan tangan terbuka,” ujar seorang pejabat dari bagian promosi pariwisata desa. “Panduan ini dibuat karena kami ingin pengunjung berwisata secara bertanggung jawab.”

Fokus pada Etika, Bukan Objek Wisata

Alih-alih menonjolkan spot terkenal, panduan ini lebih banyak berisi aturan dan etika dasar berkunjung, seperti:

  • Dilarang berwisata di malam hari

  • Larangan merokok di jalan dan membuang puntung rokok sembarangan

  • Tidak boleh menggunakan kembang api atau sumber api lainnya

  • Bawa pulang sampah sendiri

  • Parkir hanya di tempat resmi milik desa

  • Larangan penggunaan drone

Panduan ini juga memuat komik empat panel yang menggambarkan reaksi warga terhadap wisatawan asing yang masuk tanpa izin dan sembarangan berdoa di altar Buddha rumah warga.

Tujuan: Sebar Wisatawan & Ringankan Beban Warga

Jumlah wisatawan melonjak dari 770.000 orang pada tahun 1995 menjadi 2,15 juta pada 2019. Pada 2024, jumlahnya kembali tinggi mencapai 2,08 juta orang, menciptakan kemacetan dan mengganggu aktivitas warga.

Pemerintah desa berharap wisatawan tidak hanya memadati zona utama, tetapi juga menjelajahi area Shirakawago yang lebih luas, seperti Rumah Toyama, Bendungan Miboro, dan kawasan onsen.

Panduan ini disebarkan di kantor Prefektur Gifu di Tokyo dan toko oleh-oleh di Nagoya, serta dapat diunduh melalui situs resmi desa Shirakawa. Pemerintah desa juga tengah mempertimbangkan versi multibahasa agar dapat diakses wisatawan mancanegara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Huis Ten Bosch Buka Area Baru Bertema Miffy Mulai Juni 2025

26 April 2025 - 18:00 WIB

Tips Naik Pesawat ke Jepang Pertama Kali: Dari Check-in Sampai Imigrasi

25 April 2025 - 16:45 WIB

Trip Spontan: Bisa Nggak Sih Liburan ke Jepang Tanpa Booking Apapun?

23 April 2025 - 17:30 WIB

Pendaki Gunung Fuji Wajib Pakai Peralatan Mendaki yang Sesuai

21 April 2025 - 19:30 WIB

Patung Raksasa Evangelion Unit 01 Hadir di Balai Kota Hamamatsu, Jadi Daya Tarik Wisata Baru

21 April 2025 - 12:30 WIB

Trending on TRAVEL