Bank of Japan (BOJ) menyatakan belum memiliki rencana untuk menerbitkan mata uang digital bank sentral (CBDC), meskipun penggunaan sistem pembayaran digital di Jepang terus meningkat.
Direktur Eksekutif BOJ, Kazushige Kamiyama, mengatakan bahwa pihaknya tetap berkomitmen untuk mengembangkan sistem pembayaran dan penyelesaian transaksi ritel agar tetap relevan dan efisien dalam menghadapi era digital.
“Jepang perlu mempertimbangkan langkah-langkah yang bisa diambil sekarang untuk memastikan sistem pembayaran ritel yang nyaman, efisien, mudah diakses oleh semua kalangan, serta aman dan tangguh,” ujar Kamiyama seperti dikutip Reuters, Kamis (5/6/2025).
Ia mengakui bahwa meskipun permintaan terhadap uang kertas masih tinggi, tren digitalisasi akan menyebabkan penurunan signifikan dalam penggunaannya di masa depan.
BOJ juga menegaskan bahwa keputusan terkait penerbitan CBDC bukan berada di tangan bank sentral, melainkan merupakan wewenang pemerintah dan parlemen Jepang.
Meski belum ada keputusan resmi, BOJ telah melakukan sejumlah uji coba teknis serta berdialog dengan pihak swasta terkait potensi penerbitan yen digital. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipatif jika nantinya ada keputusan politik untuk meluncurkan mata uang digital nasional tersebut.
Sc : wartaekonomi