Lawson Inc., salah satu jaringan convenience store terbesar di Jepang, sedang mempertimbangkan untuk menggunakan beras impor dalam menu bento mereka. Hal ini disampaikan oleh Presiden Lawson, Sadanobu Takemasu, dalam wawancara dengan The Asahi Shimbun pada 17 Juni.
Takemasu menjelaskan bahwa saat ini Lawson sedang mengembangkan produk prototipe bento yang menggunakan beras dari Amerika Serikat dan Asia Tenggara.
Ia mencontohkan, beras Thailand bisa cocok digunakan pada menu green curry.
“Saya berharap kami bisa membuat produk yang tetap disukai pelanggan dengan cara memasak yang sesuai dengan jenis berasnya,” ujarnya.
Keputusan untuk benar-benar membeli beras impor akan ditentukan setelah Lawson melihat tren harga beras secara keseluruhan.
Saat ini, harga rata-rata beras kemasan 5 kilogram di sekitar 1.000 supermarket di Jepang memang sudah turun selama tiga minggu berturut-turut, tetapi masih hampir dua kali lipat lebih mahal dibanding tahun lalu.
Zaru Soba: Mi Soba Dingin yang Segar, Pelepas Dahaga di Musim Panas Jepang


“Pada dasarnya, yang paling penting adalah keseimbangan pasokan dan permintaan. Sampai itu tercapai, kami harus mempertimbangkan berbagai pilihan,” kata Takemasu.
Karena harga beras yang terus naik, beberapa restoran dan supermarket di Jepang juga mulai menggunakan beras impor. Namun, jaringan convenience store besar masih berhati-hati.
Seven-Eleven Japan misalnya, sejak Februari sudah menggunakan beras Australia untuk onigiri nasi goreng dan bento nasi goreng dingin. Namun, pihak Seven-Eleven menegaskan bahwa hal itu dilakukan karena karakter produk, bukan karena naiknya harga beras.
Sementara itu, FamilyMart menyatakan belum berencana untuk menggunakan beras impor.
Sc : asahi