Menu

Dark Mode
“Banyak yang Ketukar! Kata Kerja Golongan 2 Bahasa Jepang yang Wajib Kamu Hafal Bahasa Jepang yang Dipakai Saat Lagi “Pura-pura Sibuk” Mantan Member Nogizaka46 Kitano Hinako Resmi Menikah dengan Personel Kimaguren Formasi Lengkap Lagi, KANA-BOON Umumkan Anggota Baru dan Tur Keliling Jepang Armored Core Versi Mobile Klasik Hadir Kembali di Nintendo Switch dan Steam Ketegangan China–Jepang Ancam Industri Penerbangan China

News

PM Ishiba: Jepang Pantau dengan Serius Serangan AS ke Fasilitas Nuklir Iran

badge-check


					PM Ishiba: Jepang Pantau dengan Serius Serangan AS ke Fasilitas Nuklir Iran Perbesar

Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, pada Minggu menyatakan bahwa Jepang memantau perkembangan di Timur Tengah dengan “keprihatinan serius” setelah Amerika Serikat melancarkan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran. Namun, Ishiba tidak langsung menyatakan dukungan terhadap aksi militer yang diambil oleh sekutu terdekat Jepang itu.

Berbicara kepada wartawan, Ishiba menegaskan pentingnya menurunkan ketegangan di kawasan, sambil menekankan bahwa pengembangan nuklir oleh Iran harus “dihentikan.”

Jepang secara tradisional menjaga hubungan baik dengan Iran, meski tetap memiliki aliansi keamanan yang kuat dengan Amerika Serikat. Stabilitas di Timur Tengah sangat penting bagi Jepang, negara yang miskin sumber daya alam dan sangat bergantung pada impor minyak mentah dari kawasan tersebut.

Meskipun belum ada dampak langsung terhadap pasokan energi, Ishiba mengatakan bahwa ia telah menginstruksikan pejabat terkait untuk memantau situasi secara cermat dan mengambil langkah yang diperlukan.

“Kami sedang mengumpulkan dan menganalisis informasi serta mengamati perkembangan dengan keprihatinan mendalam,” kata Ishiba.

Saat ditanya apakah Jepang mendukung serangan yang dilakukan AS, Ishiba menjawab, “Saya akan memberikan jawaban pada waktu yang tepat,” setelah melakukan pembahasan internal di pemerintahan.

Serangan terhadap tiga fasilitas nuklir utama telah menyeret Amerika Serikat langsung ke dalam konflik antara Israel dan Iran, dengan Presiden Donald Trump pada Sabtu menyatakan bahwa serangan udara tersebut telah “menghancurkan secara total” fasilitas-fasilitas tersebut.

Sementara itu, sebanyak 21 warga negara Jepang dan keluarganya berhasil dievakuasi dari Iran dan tiba di Azerbaijan dengan bus pada hari Minggu, menurut Kementerian Luar Negeri. Tidak ada laporan gangguan kesehatan dari mereka.

Evakuasi ini menyusul keberangkatan 87 warga Jepang dan keluarganya dari Iran dan Israel pada Kamis lalu.

Saat ini, sekitar 200 warga negara Jepang masih berada di Iran, dan sekitar 1.000 orang masih berada di Israel, menurut data kementerian.

Israel dan Iran telah terlibat dalam perang terbuka sejak Israel melancarkan serangan ke fasilitas nuklir dan target militer Iran pada 13 Juni, dengan alasan bahwa Iran sudah mendekati kemampuan membuat senjata nuklir—meski pihak Iran membantah klaim tersebut.

Sc ; JT

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Ketegangan China–Jepang Ancam Industri Penerbangan China

24 December 2025 - 16:10 WIB

Jepang Berencana Turunkan Biaya Paspor 10 Tahun Jadi Sekitar 9.000 Yen

24 December 2025 - 14:30 WIB

Sistem Reservasi JAL dan ANA Sempat Error, Kini Kembali Normal

24 December 2025 - 11:30 WIB

Jepang Pertimbangkan Biaya 2.000–3.000 Yen untuk Wisatawan Asing Lewat Sistem JESTA

24 December 2025 - 11:10 WIB

Jepang Pertimbangkan Pembatasan Penerimaan Pekerja Asing Mulai 2027, Kuotanya 426.000 Orang 2 Tahun Pertama

24 December 2025 - 10:10 WIB

Trending on News