Menu

Dark Mode
🎁 Panduan Memilih Souvenir Makanan Jepang yang Bisa Dibawa Pulang Aman Kaktus Pir Berduri, “Superfood” Baru yang Sedang Tren di Jepang Ribuan Penggemar Memberikan Perpisahan Haru Saat Keluarga Panda Raksasa Pamitan di Jepang Sebelum Kembali ke China ‘Otsukaresama’ di Luar Kantor: Kapan dan Bagaimana Menggunakannya? Jepang Naikkan Anggaran Pertahanan, Mendekati Target 2% dari PDB pada 2027 🏯 Istana Himeji: Tiket, Rute, dan Sejarah Kastil Paling Indah di Jepang

Makanan

Kaktus Pir Berduri, “Superfood” Baru yang Sedang Tren di Jepang

badge-check


					Kaktus Pir Berduri, “Superfood” Baru yang Sedang Tren di Jepang Perbesar

Para petani di Jepang kini tengah mengembangkan menu-menu baru yang ramah kesehatan, seperti quiche, pizza toast, sate, tempura, dan mi dingin ala Cina—semua mengandung satu bahan yang cukup unik: kaktus pir berduri (prickly pear cactus).

Miki Deguchi, salah satu petani langka yang menanam kaktus pir yang bisa dimakan di Jepang, yakin tanaman kaya nutrisi ini akan segera menjadi makanan pokok baru di negara ini.

Kaktus jenis Opuntia, dikenal sebagai kaktus pir berduri, semakin populer secara nasional karena kaya akan mineral, serat pangan, dan nutrisi lainnya. Rasanya ringan dan menyegarkan, bahkan bisa dinikmati mentah. Ada pula bukti ilmiah yang mendukung klaimnya sebagai “superfood.”

Tahun lalu, Universitas Chubu mendirikan Research Initiatives Center for Cactus and Succulent Plant Research untuk mengembangkan pemanfaatan industri kaktus. Pusat riset ini berlokasi di Kota Kasugai, Prefektur Aichi, tempat pertama kali budidaya kaktus hias berkembang di Jepang.

Para peneliti di sana menemukan bahwa tikus yang diberi pakan dengan bubuk kaktus pir menunjukkan peningkatan kadar mukus (protein pelindung di usus yang dapat menahan virus) serta peningkatan fungsi imun.

“Menurut saya, kaktus punya potensi besar sebagai makanan fungsional,” kata Mamoru Tanaka, profesor asosiasi bidang gizi dan makanan di universitas tersebut yang ikut serta dalam penelitian.

Miki (63) dan suaminya Motohiko (63) menanam kaktus pir di sebuah lahan “satoyama” di Kasugai, sebuah area di antara lereng gunung yang indah dan lahan datar subur. Pada bulan Mei, suara burung dan kodok terdengar di sekitar tanaman kaktus yang baru tumbuh, yang akan tetap segar dan empuk sampai musim gugur.

Pasangan Deguchi belajar menanam tanaman ini sejak 2015. Kini mereka mengelola lebih dari 700 kaktus di sebuah sawah yang mereka beli dari teman.

Kaktus mereka, diberi nama “Taiyonoha” (Daun Matahari), dijual secara online dan di supermarket lokal dengan harga sekitar 1.800 yen (sekitar 12 dolar AS) per kilogram, dan juga disajikan di restoran kelas atas di prefektur tersebut. Selain untuk konsumsi manusia, mereka juga menjualnya sebagai pakan untuk kura-kura peliharaan.

Kaktus pir berduri sudah lama menjadi makanan favorit di Amerika Latin, namun Miki dan suaminya ingin “menyebarkan cara makan versi Jepang.”

Di situs web mereka, tersedia resep beragam olahan kaktus, seperti quiche kaktus yang lembut dan lengket.

“Bahkan enak jika dimakan bersama nasi dan taburan ikan bonito,” kata Miki.

Kaktus adalah tanaman gurun yang sangat tangguh. Kaktus milik Deguchi tidak membutuhkan pestisida dan tahan terhadap hujan deras, bahkan ketika akarnya tergenang air.

Petani di Kasugai mulai membudidayakan kaktus hias sejak tahun 1953, dan kini kota ini menjadi salah satu pusat utama kaktus di Jepang.

Selain Deguchi, ada satu petani lain yang menanam kaktus yang bisa dimakan, dan sekitar 10 restoran di kota itu menawarkan menu berbahan kaktus, seperti ramen dan makanan manis.

Sekolah dasar dan menengah lokal juga menyajikan kari kaktus dengan kroket Jepang beberapa kali setahun.

Para ahli di Jepang dan luar negeri juga mengamati potensi kaktus pir berduri sebagai solusi untuk pertumbuhan populasi dunia dan perubahan iklim.

Pada 2017, Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) menyoroti potensi kaktus pir sebagai makanan yang tahan kekeringan dan bergizi tinggi di tengah krisis iklim dan pangan.

FAO menekankan kemampuan tanaman ini tumbuh di daerah kering dan rawan kekeringan, serta dapat menyediakan makanan, pakan ternak, dan air untuk manusia dan hewan. Kaktus ini sudah dibudidayakan untuk makanan dan pakan di sekitar 30 negara, termasuk Meksiko.

Sementara itu, kaktus pir berduri kini mulai menyebar ke wilayah lain di Jepang.

Pada Mei lalu, Watahan Super Center, sebuah jaringan supermarket dan pusat rumah tangga yang beroperasi terutama di Prefektur Nagano, mulai menjual tanaman ini di beberapa tokonya.

“Kami berupaya meningkatkan kesadaran dan menjadikannya sayuran umum di Jepang,” kata seorang pejabat Watahan.

Sc : KN

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Hitsumabushi: Belut Bakar 3 Cara, Pengalaman Makan Unagi Mewah Khas Nagoya yang Tak Terlupakan

26 June 2025 - 15:30 WIB

Dengaku: Miso Bakar di Atas Segala, Seni Memanggang dan Melapisi Makanan Jepang

25 June 2025 - 14:30 WIB

Harga Beras Melonjak, Restoran di Jepang Beralih ke Mi

21 June 2025 - 15:10 WIB

Lawson Pertimbangkan Pakai Beras Impor untuk Bento Karena Harga Beras Domestik Naik

19 June 2025 - 12:10 WIB

Tips Bertahan Hidup di Jepang Kalau Gak Bisa Pakai Sumpit

18 June 2025 - 17:30 WIB

Trending on Makanan