Menu

Dark Mode
Gundam Base Pertama di AS Resmi Dibuka di Chicago, Hadirkan Produk Eksklusif dan Patung Gundam Setinggi 6 Kaki Mau Sewa Kimono? Bahasa Jepang untuk Dunia Penyewaan Kimono: Biar Lancar Saat Dressing & Photoshoot Jepang Luncurkan Bus Malam dengan Kursi Rata ala “Kapsul Tidur”, Nyaman untuk Perjalanan 10 Jam Code Geass Umumkan Anime Baru, Kolaborasi dengan Gundam Wing, dan Deretan Proyek Besar untuk Ulang Tahun ke-20 Gundam Hathaway Tayang Versi Re-Cut di TV, Sekaligus Umumkan Update Film Kedua Jepang Kembangkan Layanan Ride-Share Berbasis AI

Culture

🤫 Kenapa Orang Jepang Tidak Ngobrol di Eskalator atau Lift?

badge-check


					🤫 Kenapa Orang Jepang Tidak Ngobrol di Eskalator atau Lift? Perbesar

Kalau kamu pernah berkunjung ke Jepang, mungkin kamu menyadari satu hal yang menarik: orang-orang cenderung diam saat berada di eskalator atau lift. Tak ada obrolan, tak ada suara keras — hanya keheningan yang terjaga, seolah semua tahu aturan tak tertulis itu.

Lalu, kenapa sih orang Jepang tidak ngobrol di tempat seperti itu?


🔇 Bukan Karena Sombong, Tapi Karena Menghormati Ruang Bersama

Dalam budaya Jepang, menghormati orang lain di ruang publik adalah nilai penting. Eskalator dan lift dianggap sebagai ruang bersama yang bersifat sempit, tertutup, dan sementara, sehingga menjaga ketenangan di tempat itu dianggap sebagai bentuk kesopanan.

Berbicara keras atau tertawa di ruang kecil seperti lift bisa dianggap mengganggu kenyamanan orang lain, apalagi jika mereka sedang lelah, ingin fokus, atau tidak ingin terlibat dalam interaksi sosial.


🚶‍♂️ Eskalator: Diam di Kiri, Jalan di Kanan

Di banyak kota Jepang, ada aturan tidak tertulis di eskalator:

  • Diam di kiri, jalan di kanan (kecuali di Osaka, sebaliknya)

Mereka yang berdiri diam biasanya diam sepenuhnya, tidak ngobrol bahkan dengan teman sekalipun, karena:

  • Mereka tahu ada orang di belakang yang ingin cepat naik/turun

  • Suara obrolan bisa memantul dan terasa mengganggu

Jadi, lebih baik fokus ke arah perjalanan, daripada sibuk berbicara.


🛗 Lift: Hening sebagai Norma Sosial

Lift sering kali diisi oleh orang asing, dan dalam konteks budaya Jepang, berbicara di tengah orang yang tidak dikenal bisa terasa tidak sopan. Selain itu:

  • Ruang sempit = suara lebih keras dan terasa invasif

  • Banyak orang merasa tidak nyaman jika harus mendengarkan percakapan pribadi orang lain

Bahkan petugas gedung atau resepsionis biasanya menghindari berbicara di dalam lift, kecuali benar-benar perlu.


🎌 Prinsip ‘Kuuki wo Yomu’ (空気を読む)

Fenomena ini erat kaitannya dengan konsep kuuki wo yomu, yaitu “membaca suasana”. Orang Jepang terbiasa menyesuaikan diri dengan lingkungan tanpa harus diberi tahu — mereka tahu kapan harus diam, kapan harus bicara, dan kapan cukup memberi ruang bagi orang lain.

Orang Jepang tidak ngobrol di eskalator atau lift bukan karena dingin atau cuek, tapi karena menghormati ruang publik dan kenyamanan bersama.
Diam bukan berarti tidak ramah — justru itu bentuk empati terhadap sekitar.

Bagi orang asing, mungkin awalnya terasa “terlalu hening”, tapi begitu kamu memahami alasan di baliknya, kamu akan melihat bahwa ini adalah bagian dari kesopanan dan kepekaan sosial yang mendalam dalam budaya Jepang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Shuin: Koleksi Stempel Kuil yang Ada Seninya

6 December 2025 - 17:30 WIB

Budaya “Oseibo” & “Ochūgen”: Hadiah Musiman sebagai Bentuk Terima Kasih ala Jepang

4 December 2025 - 18:30 WIB

Tsumami Zaiku: Seni Merangkai Bunga Kain untuk Hiasan Rambut Jepang

1 December 2025 - 16:45 WIB

Senpāi–Kōhai: Hirarki Sosial Jepang dari Sekolah hingga Dunia Kerja

22 November 2025 - 14:30 WIB

Miai: Perjodohan Ala Jepang yang Tetap Eksis di Era Dating App

21 November 2025 - 13:43 WIB

Trending on Culture