Dalam budaya Jepang, kepercayaan terhadap nasib baik dan buruk (運・不運) begitu kuat. Salah satu cara untuk mengusir nasib buruk dikenal dengan nama “Yakuyoke” (厄除け), atau ritual penolak sial. Tapi tahukah kamu? Yakuyoke tak hanya dilakukan saat melewati masa Yakudoshi — tahun sial berdasarkan usia — tapi juga dilakukan dalam berbagai momen penting dalam hidup.
Apa Itu Yakuyoke?
Yakuyoke (厄除け) secara harfiah berarti “menghindari kesialan”. Ini adalah bentuk ritual spiritual untuk mencegah datangnya musibah, penyakit, kegagalan, atau nasib buruk.
Biasanya dilakukan dengan:
-
Pergi ke kuil atau tempat suci
-
Mengikuti upacara khusus yang dipimpin pendeta
-
Membeli jimat tolak bala seperti omamori (お守り) atau ofuda (お札)
Bukan Cuma Yakudoshi
Banyak orang mengira Yakuyoke hanya dilakukan ketika seseorang memasuki umur sial (Yakudoshi) — misalnya usia 25, 42, 61 tahun untuk pria, dan 19, 33, 37 tahun untuk wanita.
Namun kenyataannya, Yakuyoke juga dilakukan saat:
🍼 Kelahiran anak
🔁 Pergantian musim (misalnya saat Setsubun)
🚗 Membeli mobil baru
🏠 Pindah rumah
💒 Menikah
🎓 Masuk sekolah atau pekerjaan baru
✈️ Sebelum bepergian jauh
Yakuyoke menjadi semacam “penjagaan spiritual” dalam masa-masa transisi hidup.
Bagaimana Proses Yakuyoke?
Di kuil Shinto atau kuil Buddha, biasanya terdapat layanan khusus Yakuyoke Gokitou (厄除け祈祷), yaitu doa penolak bala.
Langkah-langkahnya bisa seperti ini:
-
Mengisi formulir dan membayar biaya doa (biasanya antara ¥3.000–¥10.000)
-
Mengikuti doa khusus yang dipimpin pendeta
-
Mendapat jimat pelindung dan kadang nasi persembahan
-
Meninggalkan bungkusan atau benda simbolik di kuil untuk dibakar
Beberapa kuil bahkan terkenal khusus sebagai tempat Yakuyoke, seperti Naritasan Shinshoji atau Kawasaki Daishi.
Yakuyoke di Masa Modern
Walau banyak orang Jepang sekarang tak terlalu religius, ritual seperti Yakuyoke masih populer, terutama di awal tahun baru atau saat masuk fase baru dalam hidup.
Menariknya, orang muda pun tetap melakukannya — kadang lebih sebagai simbol budaya atau tradisi keluarga, bukan keyakinan spiritual murni.
Yakuyoke bukan sekadar tradisi “mistis” yang dilakukan karena takut sial. Bagi banyak orang Jepang, itu adalah cara mempersiapkan diri secara mental dan spiritual, memulai sesuatu dengan hati yang bersih dan percaya diri.
Jadi, lain kali kalau kamu mendengar soal jimat Jepang atau ritual kuil, ingat: bisa jadi itu adalah Yakuyoke, cara halus dan penuh makna untuk menjaga diri dari hal-hal buruk dalam hidup.