Menu

Dark Mode
Kankaku Pierrot Umumkan Bubar Setelah Tur Terakhir di Bulan Oktober 🏥 Bahasa Jepang Saat di Dokter: Kosakata & Cara Ngomong Keluhan Sakit Manga A-DO Akan Tamat di Volume ke-12 pada Awal 2026 ✍️ Bikin Travel Journal Jepang Tanpa Ribet: Tips & Tools-nya 🕊️ Senbazuru: Seribu Bangau Kertas untuk Harapan yang Tulus Perayaan 30 Tahun Gundam Wing: Anime Endless Waltz Tayang Ulang di Bioskop AS dan Manga Baru Siap Meluncur!

Culture

“Yakuyoke”: Ritual Tolak Sial Orang Jepang Selain Yakudoshi

badge-check


					“Yakuyoke”: Ritual Tolak Sial Orang Jepang Selain Yakudoshi Perbesar

Dalam budaya Jepang, kepercayaan terhadap nasib baik dan buruk (運・不運) begitu kuat. Salah satu cara untuk mengusir nasib buruk dikenal dengan nama “Yakuyoke” (厄除け), atau ritual penolak sial. Tapi tahukah kamu? Yakuyoke tak hanya dilakukan saat melewati masa Yakudoshi — tahun sial berdasarkan usia — tapi juga dilakukan dalam berbagai momen penting dalam hidup.


Apa Itu Yakuyoke?

Yakuyoke (厄除け) secara harfiah berarti “menghindari kesialan”. Ini adalah bentuk ritual spiritual untuk mencegah datangnya musibah, penyakit, kegagalan, atau nasib buruk.

Biasanya dilakukan dengan:


Bukan Cuma Yakudoshi

Banyak orang mengira Yakuyoke hanya dilakukan ketika seseorang memasuki umur sial (Yakudoshi) — misalnya usia 25, 42, 61 tahun untuk pria, dan 19, 33, 37 tahun untuk wanita.

Namun kenyataannya, Yakuyoke juga dilakukan saat:

🍼 Kelahiran anak
🔁 Pergantian musim (misalnya saat Setsubun)
🚗 Membeli mobil baru
🏠 Pindah rumah
💒 Menikah
🎓 Masuk sekolah atau pekerjaan baru
✈️ Sebelum bepergian jauh

Yakuyoke menjadi semacam “penjagaan spiritual” dalam masa-masa transisi hidup.


Bagaimana Proses Yakuyoke?

Di kuil Shinto atau kuil Buddha, biasanya terdapat layanan khusus Yakuyoke Gokitou (厄除け祈祷), yaitu doa penolak bala.

Langkah-langkahnya bisa seperti ini:

  1. Mengisi formulir dan membayar biaya doa (biasanya antara ¥3.000–¥10.000)

  2. Mengikuti doa khusus yang dipimpin pendeta

  3. Mendapat jimat pelindung dan kadang nasi persembahan

  4. Meninggalkan bungkusan atau benda simbolik di kuil untuk dibakar

Beberapa kuil bahkan terkenal khusus sebagai tempat Yakuyoke, seperti Naritasan Shinshoji atau Kawasaki Daishi.


Yakuyoke di Masa Modern

Walau banyak orang Jepang sekarang tak terlalu religius, ritual seperti Yakuyoke masih populer, terutama di awal tahun baru atau saat masuk fase baru dalam hidup.

Menariknya, orang muda pun tetap melakukannya — kadang lebih sebagai simbol budaya atau tradisi keluarga, bukan keyakinan spiritual murni.


Yakuyoke bukan sekadar tradisi “mistis” yang dilakukan karena takut sial. Bagi banyak orang Jepang, itu adalah cara mempersiapkan diri secara mental dan spiritual, memulai sesuatu dengan hati yang bersih dan percaya diri.

Jadi, lain kali kalau kamu mendengar soal jimat Jepang atau ritual kuil, ingat: bisa jadi itu adalah Yakuyoke, cara halus dan penuh makna untuk menjaga diri dari hal-hal buruk dalam hidup.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

🕊️ Senbazuru: Seribu Bangau Kertas untuk Harapan yang Tulus

26 July 2025 - 14:30 WIB

⛩️ “Jinja” vs “Otera”: Apa Bedanya Kuil Shinto dan Kuil Buddha?

25 July 2025 - 20:00 WIB

🎴 “Ema”: Papan Harapan yang Tak Sekadar Gantungan di Kuil Jepang

23 July 2025 - 15:30 WIB

🎍 Kagami Mochi: Kue Tahun Baru yang Tak Hanya Dimakan

19 July 2025 - 19:30 WIB

“Zabuton”: Bantal Duduk Tradisional yang Punya Etika Tersendiri

19 July 2025 - 16:30 WIB

Trending on Culture