Menu

Dark Mode
Bahasa Jepang Saat Ke Event Natal & Illumination: Biar Makin Nyaman Menikmati Musim Dingin di Jepang Shuin: Koleksi Stempel Kuil yang Ada Seninya Novel Horor “Horror Collector” Dapat Adaptasi Anime TV, Tayang di NHK pada Musim Gugur 2026 Love Live! Nijigasaki Film Kedua Siap Tayang di Indonesia Januari 2025 Kereta Shinkansen di Kyushu Hadir dengan Desain Super Mario Mulai Februari 2026 Penggunaan Kartu My Number di Jepang Tembus 100 Juta, Kini Dipegang Hampir 80 Persen Penduduk

Culture

“Yakuyoke”: Ritual Tolak Sial Orang Jepang Selain Yakudoshi

badge-check


					“Yakuyoke”: Ritual Tolak Sial Orang Jepang Selain Yakudoshi Perbesar

Dalam budaya Jepang, kepercayaan terhadap nasib baik dan buruk (運・不運) begitu kuat. Salah satu cara untuk mengusir nasib buruk dikenal dengan nama “Yakuyoke” (厄除け), atau ritual penolak sial. Tapi tahukah kamu? Yakuyoke tak hanya dilakukan saat melewati masa Yakudoshi — tahun sial berdasarkan usia — tapi juga dilakukan dalam berbagai momen penting dalam hidup.


Apa Itu Yakuyoke?

Yakuyoke (厄除け) secara harfiah berarti “menghindari kesialan”. Ini adalah bentuk ritual spiritual untuk mencegah datangnya musibah, penyakit, kegagalan, atau nasib buruk.

Biasanya dilakukan dengan:


Bukan Cuma Yakudoshi

Banyak orang mengira Yakuyoke hanya dilakukan ketika seseorang memasuki umur sial (Yakudoshi) — misalnya usia 25, 42, 61 tahun untuk pria, dan 19, 33, 37 tahun untuk wanita.

Namun kenyataannya, Yakuyoke juga dilakukan saat:

🍼 Kelahiran anak
🔁 Pergantian musim (misalnya saat Setsubun)
🚗 Membeli mobil baru
🏠 Pindah rumah
💒 Menikah
🎓 Masuk sekolah atau pekerjaan baru
✈️ Sebelum bepergian jauh

Yakuyoke menjadi semacam “penjagaan spiritual” dalam masa-masa transisi hidup.


Bagaimana Proses Yakuyoke?

Di kuil Shinto atau kuil Buddha, biasanya terdapat layanan khusus Yakuyoke Gokitou (厄除け祈祷), yaitu doa penolak bala.

Langkah-langkahnya bisa seperti ini:

  1. Mengisi formulir dan membayar biaya doa (biasanya antara ¥3.000–¥10.000)

  2. Mengikuti doa khusus yang dipimpin pendeta

  3. Mendapat jimat pelindung dan kadang nasi persembahan

  4. Meninggalkan bungkusan atau benda simbolik di kuil untuk dibakar

Beberapa kuil bahkan terkenal khusus sebagai tempat Yakuyoke, seperti Naritasan Shinshoji atau Kawasaki Daishi.


Yakuyoke di Masa Modern

Walau banyak orang Jepang sekarang tak terlalu religius, ritual seperti Yakuyoke masih populer, terutama di awal tahun baru atau saat masuk fase baru dalam hidup.

Menariknya, orang muda pun tetap melakukannya — kadang lebih sebagai simbol budaya atau tradisi keluarga, bukan keyakinan spiritual murni.


Yakuyoke bukan sekadar tradisi “mistis” yang dilakukan karena takut sial. Bagi banyak orang Jepang, itu adalah cara mempersiapkan diri secara mental dan spiritual, memulai sesuatu dengan hati yang bersih dan percaya diri.

Jadi, lain kali kalau kamu mendengar soal jimat Jepang atau ritual kuil, ingat: bisa jadi itu adalah Yakuyoke, cara halus dan penuh makna untuk menjaga diri dari hal-hal buruk dalam hidup.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Shuin: Koleksi Stempel Kuil yang Ada Seninya

6 December 2025 - 17:30 WIB

Budaya “Oseibo” & “Ochūgen”: Hadiah Musiman sebagai Bentuk Terima Kasih ala Jepang

4 December 2025 - 18:30 WIB

Tsumami Zaiku: Seni Merangkai Bunga Kain untuk Hiasan Rambut Jepang

1 December 2025 - 16:45 WIB

Senpāi–Kōhai: Hirarki Sosial Jepang dari Sekolah hingga Dunia Kerja

22 November 2025 - 14:30 WIB

Miai: Perjodohan Ala Jepang yang Tetap Eksis di Era Dating App

21 November 2025 - 13:43 WIB

Trending on Culture