Menu

Dark Mode
Robot Dikerahkan ke PLTN Fukushima untuk Persiapan Pembersihan Material Radioaktif Strategi Menghadapi Panas Ekstrem Saat Summer di Jepang 29 Warga Jepang Ditangkap di Kamboja karena Diduga Menjalankan Penipuan Telepon Polisi Buru Pria yang Diduga Tikam Wanita hingga Tewas di Apartemen Kobe Bandai Bakal Buka Museum Model Plastik di Shizuoka, Dibuka 2 September Bahasa Jepang di Dunia Petshop: Istilah untuk Hewan dan Aksesoris

News

Jepang Pertimbangkan Ekspor Kapal Perang Bekas ke Asia Tenggara, Indonesia Jadi Calon Potensial

badge-check


					Jepang Pertimbangkan Ekspor Kapal Perang Bekas ke Asia Tenggara, Indonesia Jadi Calon Potensial Perbesar

Tokyo tengah mempertimbangkan untuk mengekspor kapal perusak bekas milik Pasukan Bela Diri Maritim (Maritime Self-Defense Force) ke negara-negara Asia Tenggara, menurut sumber pemerintah pada Rabu (14/8). Langkah ini bertujuan memperkuat kerja sama keamanan dengan negara-negara di kawasan yang memiliki jalur laut strategis.

Salah satu rencana yang dikaji adalah mengirim kapal kelas Abukuma ke Filipina, setelah pembahasan dalam pertemuan menteri pertahanan kedua negara di Singapura pada Juni lalu. Selain Filipina, Indonesia dan Vietnam juga disebut sebagai calon penerima potensial.

Meski Konstitusi Jepang yang anti-perang membatasi ekspor senjata mematikan, pemerintah pada tahun lalu melonggarkan aturan transfer peralatan pertahanan ke luar negeri. Pelonggaran ini memungkinkan ekspor senjata mematikan jika dikembangkan atau diproduksi bersama negara lain   salah satunya untuk memuluskan rencana penjualan jet tempur generasi baru yang sedang dikembangkan bersama Inggris dan Italia.

Jika rencana ekspor kapal ini berjalan, pemerintah berencana mengklasifikasikan kapal perusak tersebut sebagai “produk hasil pengembangan bersama” dengan melakukan perubahan spesifikasi. Langkah ini berpotensi memicu perdebatan.

Enam kapal perusak kelas Abukuma dibangun antara 1989 hingga 1993 dan semuanya dijadwalkan pensiun, digantikan kapal baru yang bisa dioperasikan dengan kru lebih sedikit. Hal ini dilakukan karena Pasukan Bela Diri Maritim menghadapi kekurangan personel.

Dalam program penguatan pertahanan yang disusun 2022, pemerintah Jepang menargetkan untuk memensiunkan kapal yang sudah lama beroperasi dan terbatas kemampuannya, serta mempertimbangkan untuk memindahkannya ke “negara-negara dengan pandangan sejalan.”

Jepang dan Indonesia pada Januari lalu sepakat membentuk badan konsultasi tingkat kerja untuk memperkuat keamanan maritim, sementara dengan Vietnam, Tokyo telah mempromosikan pertukaran pertahanan termasuk pemberian kendaraan angkut bekas.

Sementara itu, Jepang dan Filipina — yang sama-sama sekutu AS — kian mempererat kerja sama keamanan, di tengah kekhawatiran bersama atas langkah maritim Tiongkok yang semakin agresif di Laut Cina Timur dan Selatan.

Sc : JT

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

29 Warga Jepang Ditangkap di Kamboja karena Diduga Menjalankan Penipuan Telepon

21 August 2025 - 12:10 WIB

Polisi Buru Pria yang Diduga Tikam Wanita hingga Tewas di Apartemen Kobe

21 August 2025 - 11:10 WIB

Jepang Janjikan Kontribusi Hingga 550 Juta Dolar untuk Dukungan Vaksin Anak di Negara Berkembang

20 August 2025 - 16:10 WIB

Jepang Siap Setujui Stablecoin Berdenominasi Yen pada Musim Gugur 2025

20 August 2025 - 15:10 WIB

QRIS Mulai Bisa Digunakan di Jepang, Tonggak Baru Pembayaran Digital Indonesia di Panggung Global

20 August 2025 - 12:30 WIB

Trending on News