Bahasa Jepang dikenal kaya akan nuansa, terutama dalam konteks keluarga dan kehidupan sehari-hari. Banyak ungkapan yang tidak hanya berfungsi sebagai kata-kata biasa, tapi juga mencerminkan rasa hormat, kasih sayang, serta kebiasaan dalam keluarga Jepang.
Salah satu momen paling khas adalah interaksi kecil yang terjadi di rumah saat seseorang akan pergi atau pulang. Kata-kata seperti “Ittekimasu” dan “Itterasshai” bukan sekadar salam biasa, melainkan simbol budaya yang kuat.
Berikut ini adalah beberapa frasa yang umum digunakan dalam konteks keluarga di Jepang, beserta maknanya.
1. いってきます (Ittekimasu) – Saya Pergi Dulu
Biasanya diucapkan oleh orang yang hendak keluar rumah, baik untuk sekolah, kerja, atau keperluan lain. Secara harfiah berarti “Saya akan pergi dan kembali.”
Situasi: Saat meninggalkan rumah di pagi hari.
2. いってらっしゃい (Itterasshai) – Hati-hati di Jalan
Balasan dari orang yang ditinggal di rumah, misalnya ibu kepada anak atau pasangan. Ini adalah bentuk dukungan dan doa agar orang yang pergi kembali dengan selamat.
3. ただいま (Tadaima) – Saya Pulang
Diucapkan saat kembali ke rumah. Artinya secara harfiah adalah “Saya telah kembali sekarang.”
4. おかえりなさい (Okaerinasai) – Selamat Datang Kembali
Balasan kepada orang yang baru pulang. Bentuk singkat dan kasualnya: おかえり (Okaeri).
5. いただきます (Itadakimasu) – Terima Kasih atas Makanan Ini/selamat makan
Diucapkan sebelum makan. Ungkapan ini menunjukkan rasa terima kasih kepada orang yang memasak, alam, dan semua pihak yang terlibat dalam proses makanan sampai ke meja.
6. ごちそうさまでした (Gochisousama deshita) – Terima Kasih atas Jamuan Makan
Diucapkan setelah makan, sebagai bentuk penghargaan atas makanan yang telah disajikan.
7. おやすみなさい (Oyasuminasai) – Selamat Tidur
Diucapkan saat malam hari, biasanya sebelum tidur. Versi lebih santai dan akrabnya adalah おやすみ (Oyasumi).
8. 気をつけてね (Ki o tsukete ne) – Hati-hati ya
Ungkapan perhatian saat seseorang akan pergi. Bisa diucapkan oleh orang tua, pasangan, atau anak.
9. がんばってね (Ganbatte ne) – Semangat ya!
Diucapkan kepada anggota keluarga yang akan menghadapi sesuatu, seperti ujian, wawancara, atau kerja.
Bonus: Kosakata Emosional di Keluarga Jepang
-
うるさい!(Urusai!) – “Berisik!” (ekspresi emosi atau teguran, sering terdengar antara kakak adik)
-
だいじょうぶ?(Daijoubu?) – “Kamu nggak apa-apa?” (bentuk perhatian)
-
ありがとう (Arigatou) – “Terima kasih” (meski keluarga dekat, ungkapan ini tetap penting)
Bahasa yang digunakan di lingkungan keluarga Jepang tidak hanya sekadar alat komunikasi, tapi juga bagian penting dari budaya sopan santun dan kehangatan relasi. Ungkapan seperti “Ittekimasu” dan “Okaerinasai” mungkin terdengar sederhana, tapi maknanya sangat dalam. Dengan memahami frasa-frasa ini, kita bisa melihat betapa eratnya hubungan antara bahasa dan budaya dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Jepang.