Perusahaan mainan dan hobi multinasional Jepang, Bandai, pada Selasa merilis pernyataan resmi terkait maraknya unggahan gambar buatan AI yang menampilkan simbol perusahaan, logo merek, dan merek dagang terdaftar mereka di media sosial.
Dalam rilis bertajuk “Caution on AI-Generated Images”, Bandai menegaskan bahwa gambar-gambar tersebut bukan produk resmi mereka. Perusahaan mengimbau publik untuk selalu mengecek informasi produk melalui situs resmi.
Bandai juga memperingatkan bahwa mengunggah gambar AI yang menyerupai produk resmi bisa menimbulkan kecurigaan terkait pelanggaran hak cipta maupun aktivitas ilegal lain. Karena itu, mereka meminta pengguna untuk berhati-hati dan tidak memposting gambar AI dengan cara yang dapat membuat orang lain salah mengira sebagai produk resmi Bandai.
Selain itu, perusahaan menegaskan tidak dapat menanggapi pertanyaan mengenai produk yang bukan milik mereka.
Sehari kemudian, Bandai Namco Collectibles di Amerika Serikat mengeluarkan pernyataan serupa dalam bahasa Inggris, dengan tambahan kalimat: “Bandai Namco Toys & Collectibles America Inc. strongly condemns any form of violence and does not support or endorse the use of our brand, products, or logo in any such context.”
Kasus ini ikut mencuat setelah media Hachima Kikō menyoroti unggahan akun resmi aplikasi chatbot AI Google Gemini pada 2 September, yang menampilkan gambar buatan AI dengan kotak figur berlogo merah Bandai. Hingga kini, Google belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait munculnya logo perusahaan dalam gambar yang dihasilkan AI tersebut.
Sc ; X