Sebuah toko barang bekas Hard Off di Seki, Prefektur Gifu, baru-baru ini menjual demo station legendaris Game Boy seharga 2,2 juta yen (sekitar Rp210 juta). Barang langka ini dikonfirmasi terjual bulan lalu oleh staf ANN yang berbasis di Jepang.
Berbeda dengan demo unit di luar negeri, versi Jepang ini — yang dijuluki “Big Game Boy” — berbentuk replika raksasa dari konsol genggam Game Boy. Alat tersebut dulu menjadi pemandangan umum di bagian video game berbagai toko Jepang pada awal 1990-an, sebelum akhirnya menghilang seiring Nintendo memperbarui desain perangkat kerasnya.
Seorang pengguna X (dulu Twitter) bernama “Yūyu” pertama kali menemukan demo Game Boy itu dijual sebelum pembukaan resmi Hard Off Seki pada 26 September. Ia mengunggah foto demo station lengkap dengan label harga 2,2 juta yen dan menulis, “Waduh! Saatnya cari duit nih.”
Menariknya, pengguna lain bernama “Awaji Ichigō-sen” juga mengingatkan publik akan kisah unik dari sebuah demo station Game Boy lain di Prefektur Kagawa yang diubah menjadi karya seni di tengah hutan bambu — sekaligus berfungsi sebagai kotak surat.
Hard Off sendiri merupakan jaringan toko barang bekas elektronik dan perangkat keras di bawah grup Book Off, salah satu perusahaan ritel bekas terbesar di Jepang. Cabang-cabangnya menjual manga, CD, DVD, video game, konsol, ponsel, alat olahraga, mainan, kartu koleksi bekas, hingga peralatan fotografi dan minuman keras (di cabang Liquor Off).
Barang langka seperti demo Game Boy ini kini menjadi buruan kolektor retro gaming, mengingat nilai historisnya sebagai simbol era keemasan Nintendo di Jepang.
Sc : ANN

				
			
                
                




 
 
 
 
 



