Sebuah taman hiburan di Tokyo yang pernah mengklaim diri sebagai atraksi imersif penuh pertama di dunia akan resmi ditutup pada 28 Februari, sekitar dua tahun setelah pertama kali dibuka. Hal tersebut diumumkan oleh pihak pengelola pada Kamis lalu.
CEO Katana Inc., Tsuyoshi Morioka, mengatakan bahwa proyek Immersive Fort Tokyo menyimpang cukup jauh dari rencana awal, termasuk dari sisi keuangan. Taman hiburan ini berlokasi di kawasan komersial populer Odaiba dan sempat menarik perhatian karena konsepnya yang unik.
Immersive Fort Tokyo dikenal dengan pengalaman hiburan yang menghidupkan dunia novel dan anime melalui kombinasi video serta pertunjukan langsung. Pengunjung tidak hanya menonton, tetapi juga ikut berperan sebagai karakter di dalam cerita yang sedang berlangsung, sehingga menciptakan sensasi seolah berada langsung di dunia fiksi tersebut.
Meski proyek ini harus dihentikan, Katana Inc. tetap mencatat kesuksesan lewat proyek lain. Perusahaan tersebut juga mengembangkan Junglia Okinawa, taman hiburan bertema alam dengan konsep imersif yang dibuka di wilayah selatan Jepang pada tahun 2025. Berbeda dengan Immersive Fort Tokyo, Junglia Okinawa justru mendapat sambutan positif dan populer di kalangan wisatawan lokal maupun mancanegara.
Sc : mainichi










