Menu

Dark Mode
Kosakata Jepang di Resep Masakan Rumahan: Apa Itu ‘Itameru’ dan ‘Niru’? 🎥 Tips Ngevlog Sendiri di Jepang Tanpa Bikin Orang Jepang Risih Shueisha Gratiskan Baca 10 Manga Simul-Release Versi Bahasa Indonesia di Aplikasi MANGA Plus Selama Setahun Band Rock Ellegarden Jadi Pengisi Lagu Pembuka Baru Anime One Piece, “Carmine” Rekor Baru: 120 Negara Hadiri Peringatan 80 Tahun Bom Atom Hiroshima dan Nagasaki Penerbit Jepang Minta Maaf atas Kolom Majalah yang Dianggap Diskriminatif terhadap Warga Keturunan Asing

News

Kementerian Pendidikan Setuju Akan Batasi Bantuan Hidup Mahasiswa Phd Hanya untuk WN Jepang Mulai 2027

badge-check


					Kementerian Pendidikan Setuju Akan Batasi Bantuan Hidup Mahasiswa Phd Hanya untuk WN Jepang Mulai 2027 Perbesar

Kementerian Pendidikan Jepang melalui komite sumber daya manusianya menyetujui rencana untuk membatasi bantuan biaya hidup program doktoral hanya bagi mahasiswa berkewarganegaraan Jepang, yang akan mulai diterapkan paling cepat pada tahun ajaran 2027.

Program bantuan ini dikenal sebagai inisiatif SPRING (Support for Pioneering Research Initiated by the Next Generation) yang diluncurkan pada tahun ajaran 2021 oleh Japan Science and Technology Agency. Program ini memberikan dana hingga 2,9 juta yen per tahun (sekitar Rp300 juta) untuk menunjang biaya hidup dan penelitian mahasiswa doktoral.

Pada tahun ajaran 2024, dari total 10.564 penerima bantuan, sekitar 40% (4.125 orang) merupakan mahasiswa internasional, dengan mayoritas berasal dari Tiongkok (3.151 orang). Hal ini menimbulkan kritik dari sejumlah anggota parlemen dari Partai Demokrat Liberal (LDP) dan pihak lainnya.

Sebagai respons, kementerian mengusulkan pembatasan bahwa bantuan biaya hidup hingga 2,4 juta yen per tahun hanya akan diberikan kepada mahasiswa Jepang. Namun, bantuan dana penelitian tetap akan tersedia untuk mahasiswa internasional. Selain itu, cakupan bantuan penelitian akan diperluas agar mencakup mahasiswa yang bekerja dan memiliki penghasilan tetap, yang sebelumnya tidak memenuhi syarat.

Sementara itu, sebanyak 19.300 tanda tangan dari masyarakat yang menentang kebijakan ini diserahkan ke kementerian pada hari yang sama, bersama dengan aksi protes yang menyuarakan, “Jangan diskriminasi mahasiswa berdasarkan kewarganegaraan.

Seorang pejabat kementerian menyatakan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk memprioritaskan dukungan bagi mahasiswa Jepang yang melanjutkan ke program doktoral. Namun, kementerian juga mengakui pentingnya peran mahasiswa internasional dan berencana menyusun kebijakan terpisah untuk mendukung mereka.

Sc : mainichi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Rekor Baru: 120 Negara Hadiri Peringatan 80 Tahun Bom Atom Hiroshima dan Nagasaki

5 August 2025 - 14:30 WIB

Penerbit Jepang Minta Maaf atas Kolom Majalah yang Dianggap Diskriminatif terhadap Warga Keturunan Asing

5 August 2025 - 12:30 WIB

Melawan Silau Matahari, Operator Kereta Jepang Terapkan Penggunaan Kacamata Hitam”

5 August 2025 - 11:10 WIB

Ukraina Siap Kerja Sama Produksi Drone dengan Jepang

5 August 2025 - 10:10 WIB

70% Lebih Wisatawan Asing Nilai Pengeboman Atom Hiroshima dan Nagasaki Tidak Dapat Dibenarkan

4 August 2025 - 17:10 WIB

Trending on News