Pemerintah Jepang berharap akan mendapat perlakuan berbeda dibandingkan negara lain setelah mencapai kesepakatan tarif dengan Amerika Serikat, kata negosiator utama Tokyo, Ryosei Akazawa, pada Jumat (14/6).
Jepang Siapkan Dana 100 Miliar Yen untuk Tarik Peneliti Asing yang Tinggalkan AS


Hal ini disampaikan Akazawa setelah Presiden AS Donald Trump mengisyaratkan akan kembali menaikkan tarif impor mobil untuk mendorong investasi di industri manufaktur dalam negeri.
“Setelah negosiasi bilateral diselesaikan, saya pikir Jepang akan diberikan perlakuan khusus, terpisah dari aturan yang berlaku bagi sebagian besar negara,” ujar Akazawa di Bandara Haneda, Tokyo, sebelum bertolak ke Amerika Serikat untuk menghadiri putaran keenam negosiasi tarif tingkat menteri.
Trump sebelumnya mengatakan kemungkinan akan menaikkan tarif impor mobil dalam waktu dekat sebagai strategi menarik lebih banyak investasi di industri otomotif AS. Ia juga menegaskan bahwa industri manufaktur AS saat ini “melonjak,” berkat tarif 25 persen untuk mobil dan suku cadang mobil yang diberlakukan pemerintahannya awal tahun ini.
Kenaikan tarif mobil AS yang lebih tinggi akan semakin menekan industri otomotif Jepang yang menjadi andalan ekspor negara tersebut.
Kunjungan Akazawa ke Washington kali ini merupakan yang keempat dalam empat minggu terakhir, dengan tujuan mempercepat kemajuan negosiasi menjelang pertemuan antara Perdana Menteri Shigeru Ishiba dan Presiden Trump di sela-sela KTT G7 di Kanada pekan depan.
Dalam negosiasi tersebut, Jepang berupaya memperoleh konsesi terkait tarif mobil serta mendorong penghapusan tarif tambahan di sektor-sektor tertentu dan tarif timbal balik. Sementara itu, Trump terus menekan agar defisit perdagangan besar AS dengan Jepang dapat dikurangi.